Unjuk rasa yang terjadi di Serbia. Foto: Anadolu
Beograd: Puluhan ribu Kaum memadati Alun-Alun Slavija di pusat kota Beograd, Serbia pada Minggu Desember 2024 dalam aksi unjuk rasa besar. Aksi ini ditujukan Kepada menentang Presiden Aleksandar Vucic dan pemerintahannya.
Gelombang protes ini diprakarsai oleh Grup mahasiswa dan Perkumpulan petani sebagai bagian dari gerakan yang menuntut akuntabilitas atas runtuhnya kanopi stasiun kereta di Novi Sad pada 1 November 2024 yang menewaskan 15 orang.
Salah satu spanduk yang dibawa oleh massa bertuliskan, “Kami Seluruh berada di Rendah kanopi,” merujuk pada solidaritas atas tragedi tersebut.
Selain di Beograd, aksi serupa juga berlangsung di kota Nis dan Kragujevac.
Di Beograd, protes dimulai dengan mengheningkan cipta selama 15 menit Kepada menghormati para korban. Setelah itu, terdengar teriakan, “Kalian berdarah di tangan kami!” dari para pengunjuk rasa.
Banyak Kaum Serbia meyakini bahwa runtuhnya kanopi tersebut disebabkan oleh korupsi yang merajalela dan pengerjaan proyek yang asal-asalan.
Stasiun kereta Novi Sad telah dua kali direnovasi dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari proyek besar yang melibatkan perusahaan Punya negara Tiongkok. Para demonstran menuntut agar Presiden Vucic dan Seluruh pihak yang bertanggung jawab diadili.
Sejumlah aktor teater dan Sinema terkenal Serbia turut bergabung dalam protes ini. Salah satunya, aktor Bane Trifunovic, menyebut aksi tersebut sebagai “festival kebebasan.”
Di sisi lain, Presiden Vucic menunjukkan kepercayaan dirinya dengan meresmikan bagian jalan tol baru di Serbia tengah pada hari yang sama. Ia menegaskan Bukan akan memenuhi tuntutan oposisi Kepada membentuk pemerintahan transisi. Vucic menuding Musuh politiknya memanfaatkan mahasiswa Kepada merebut kekuasaan.
“Kami akan mengalahkan mereka Tengah,” ujar Vucic, seperti dilansir dari France24, Senin 23 Desember 2024.
“Oposisi Bukan Mengerti harus berbuat apa selain memanfaatkan anak-anak orang lain”, tambah Vucic.
Dalam upaya meredam protes yang dipimpin mahasiswa, Vucic menawarkan pinjaman dengan Kembang rendah kepada kaum muda Kepada membeli apartemen. Ia juga berusaha menarik kembali dokter dan tenaga profesional Serbia yang telah bermigrasi ke negara-negara Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Jaksa Serbia telah menangkap 13 orang terkait tragedi Novi Sad, termasuk seorang menteri. Tetapi, pembebasan menteri tersebut memicu keraguan publik terhadap transparansi Pengusutan yang sedang berlangsung.
Protes yang berlangsung selama berminggu-minggu ini mencerminkan ketidakpuasan yang lebih luas terhadap kepemimpinan Vucic. Meskipun secara formal Vucic menyatakan Mau membawa Serbia bergabung dengan Uni Eropa, ia kerap dituduh Bahkan membatasi kebebasan demokrasi di negara tersebut.
Partai oposisi mengusulkan pembentukan pemerintahan transisi Kepada mempersiapkan pemilihan Standar yang bebas dan adil. Pemerintah Vucic sebelumnya dituduh melakukan kecurangan dalam pemilu.
Sebagai respons terhadap protes yang meluas, pemerintah memperpanjang libur musim dingin sekolah dengan memajukannya Dekat satu minggu lebih awal. Sementara itu, perkuliahan di berbagai universitas di Serbia terhenti karena mahasiswa menduduki gedung fakultas mereka.
Beberapa hari terakhir, pelajar sekolah menengah juga mulai bergabung dalam gerakan ini. Aksi kekerasan sempat terjadi ketika Grup pendukung pemerintah berupaya membubarkan demonstrasi.
Pada Minggu, Grup petani yang bergabung dalam aksi protes melaporkan bahwa traktor mereka disita polisi Begitu menuju Beograd. Dukungan Kepada mahasiswa Lanjut berdatangan dari berbagai kalangan, termasuk dosen, tokoh media, pengacara, dan figur publik terkemuka.
Vucic sebelumnya menuduh mahasiswa menggelar protes demi Fulus, Tetapi kemudian ia mengklaim telah memenuhi tuntutan mereka, termasuk merilis Berkas terkait renovasi Stasiun Novi Sad. (Muhammad Reyhansyah)