Hamas Tolak Negosiasi Baru Bareng Israel, Sebut Tak Terdapat Jaminan Serius

Liputanindo.id – Hamas menolak Demi melakukan negosiasi baru dengan Israel. Penolakan itu dilakukan menyusul adanya niat Demi memperbarui perundingan gencatan senjata di Gaza.

Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan bahwa pihaknya Tak memerlukan negosiasi baru dengan Israel. Hamdan menegaskan pihaknya sudah menyetujui proposal gencatan senjata yang ditolak oleh Israel.

“Kami Tak memerlukan negosiasi baru,” katanya, dikutip Al Jazeera, Minggu (26/5/2024).

“Tak Terdapat jaminan bahwa mereka (Israel) akan menerima proposal baru Demi melakukan negosiasi. Apabila Tak Terdapat jaminan yang serius, ini berarti memberi Israel lebih banyak waktu Demi melanjutkan Invasi,” tambahnya.

Awal bulan ini, Hamas menyetujui proposal gencatan senjata dalam perang tujuh bulan di Gaza yang diajukan oleh Penyambung Qatar dan Mesir meskipun Israel mengatakan proposal tersebut Tak memenuhi tuntutannya.

Cek Artikel:  Tak Paham Malu! Pendeta Filipina yang Terlibat Perdagangan Seks Daftarkan Diri Jadi Calon Senat

Pada hari Sabtu, menurut media Israel, para pejabat yang terlibat dalam perundingan mengatakan pemerintah Israel bermaksud memperbarui pembicaraan mengenai kesepakatan pembebasan tawanan Gaza dalam beberapa hari mendatang, setelah pertemuan dengan Penyambung di Paris.

Menurut laporan tersebut, kepala intelijen Israel David Barnea telah menyetujui kerangka kerja baru Demi negosiasi yang terhenti dengan Penyambung, Direktur CIA Bill Burns dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Tawaran baru ini dirancang oleh tim perunding Israel dan berisi kemungkinan solusi terhadap poin-poin ketidaksepakatan dalam Obrolan sebelumnya. Tetapi para pejabat kementerian pertahanan percaya bahwa meskipun Israel menyetujui gencatan senjata sementara, Israel akan dapat kembali berperang ketika diperlukan setelah berbulan-bulan.

Cek Artikel:  Sipil Israel Tak Kalah Biadab dengan Serdadu

Hamas menegaskan bahwa mereka Tak bersedia menerima gencatan senjata sementara saja, Tetapi mengakhiri pertempuran harus bersifat permanen.

Akan tetapi, Israel bersikeras bahwa perang Tak akan berakhir sebelum tujuannya tercapai, termasuk kekalahan total Hamas. Tetapi, Israel mendapat tekanan Dunia yang semakin besar Demi berhenti dan semakin terisolasi.

Mungkin Anda Menyukai