Festival Pesona Budaya Dayak Borneo Dorong Pariwisata Kaltim

Festival Pesona Budaya Dayak Borneo Dorong Pariwisata Kaltim
Ilustrasi(Dok Pemprov Kaltim)

DINAS Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Festival Pesona Budaya Dayak Borneo III sekaligus Launching Calendar of Event 2025 Provinsi Kalimantan Timur.

Acara yang berlangsung di Lippo Mall Kemang, Jakarta, 17-18 Desember ini, Formal dibuka secara langsung oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Marthin Billa.

Marthin mengatakan Festival Pesona Budaya Dayak Borneo Ill Mempunyai nilai strategis dan Maksud tersendiri karena dilaksanakan Kepada pertama kalinya setelah Provinsi Kaltim ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Eksis beberapa rangkaian kegiatan dalam Festival Pesona Budaya Dayak Borneo III. Di antaranya, atraksi seni tari, Tembang daerah, dan musik tradisional Dayak.

Kemudian, peragaan busana Pakaian adat Dayak serta batik khas Kalimantan, pertunjukan olahraga tradisional khas Dayak, serta pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan kerajinan inovatif.

“Terakhir ialah Rembuk budaya Dayak sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya,” terang Marthin.

Cek Artikel:  Maskapai Nasional Arab Saudi Gelar Saudia Travel Fair 2024 di Senayan Jakarta

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Polhukam Arih Frananta Filipus (AFF) Sembiring, mengapresiasi acara tersebut.

“Atas nama Pemprov Kalimantan Timur, saya mengapresiasi kepada Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) dan Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur yang menyelenggarakan acara luar Normal ini,” ujarnya. 

Festival ini dihadiri tokoh Krusial lainnya seperti Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi dan tokoh-tokoh adat dayak. Kehadiran berbagai pihak menegaskan komitmen pelestarian budaya.

“Festival ini adalah Figur Konkret dari upaya kami Segala Kepada melestarikan dan mempromosikan budaya Dayak sebagai bagian Krusial dari identitas Nusantara,” sambung Sembiring.

Hal ini sekaligus menunjukkan semangat persatuan dan keberagaman. Nilai budaya menjadi landasan Krusial pembangunan masyarakat Kaltim. “Acara ini mencerminkan semangat gotong-royong, kebanggaan, dan penghormatan terhadap budaya lokal yang menjadi landasan pembangunan masyarakat Kalimantan Timur,” Jernih Sembiring.

Cek Artikel:  JHL Collection Rayakan 4 Mengertin Keistimewaan dalam Industri Perhotelan dengan Tema Moving Fourward

Lebih dari itu, festival ini diharapkan menjadi event unggulan sektor MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition).

“Festival Pesona Budaya Dayak Borneo Pandai menjadi magnet wisata yang mendukung visi besar Kalimantan Timur sebagai destinasi pariwisata yang berkelas dunia,” paparnya.

Launching Calendar of Event 2025 juga menjadi bagian Krusial dari acara ini. Tahun depan, sebanyak 188 kegiatan seni, budaya, dan karnaval siap digelar di Kaltim

“Tahun 2025 akan menjadi tahun Krusial bagi kita Segala. Dengan diluncurkannya Calendar of Event, saya Serius kita dapat memetakan langkah strategis Kepada menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang mendukung pembangunan berkelanjutan,” bebernya. 

Cek Artikel:  Rayakan Setahun, Novotel Ibis YIA Kulon Progo Perkuat Diri Sebagai Hotel Favorit di Yogyakarta

Ia mengajak seluruh pihak Kepada bersinergi menyukseskan agenda ini. “Saya mengajak pemerintah, swasta, komunitas, masyarakat adat, dan generasi muda Kepada bersinergi mempromosikan budaya dan pariwisata Kalimantan Timur, Berkualitas di tingkat nasional maupun Global,” terang Sembiring.

Menurut AFF Sembiring, promosi budaya dan pariwisata harus berjalan terpadu. Apalagi, perhatian dunia kini tertuju pada Kalimantan Timur sebagai Posisi IKN.

“Melalui 188 kegiatan Calendar of Event 2025 Provinsi Kalimantan Timur, kita Pandai mendorong pariwisata menjadi sektor unggulan ekonomi daerah,” lanjutnya.

Strategi ini sejalan dengan pembangunan berkelanjutan Kaltim. “Mari kita jadikan festival ini simbol kebanggaan bangsa. Dan mengundang dunia Kepada mengenal lebih dekat keelokan budaya Kalimantan,” pungkasnya. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai