Nama Sogo Jongkok sudah Enggak asing Kembali ditelinga masyarakat Jakarta, bahkan tak sedikit masyarakat luar Jakarta juga Tiba datang Buat membeli bermacam-Corak kebutuhan yang dijual di Sogo Jongkok.
Dulu ketika krisis moneter dan ekonomi melanda Indonesia pada 1998. Wali Kota Jakarta Pusat yang pada Begitu itu dijabat Andi Subur Abdullah memberi kesempatan kepada masyarakat yang terkena pemutusan Interaksi kerja (PHK) berjualan di Jl Fahrudin, Tanah Abang, pada Sabtu dan Minggu sore hari. Tempat mereka dagang dikenal sebagai Sogo Jongkok. Kenapa? Karena, harga barang berkualitas Super Market Sogo, tapi setiap menawar barang pembeli terpaksa jongkok. Harga barang dagangan di Sogo Jongkok Dapat lebih murah 500% dibanding Supermarket Sogo.
Lewat pada 21 Mei 2005 akibat maraknya pungutan liar, Izin operasi hingga pukul 10.00 WIB juga dilanggar dan Kaum lingkungan Sekeliling sudah merasa terganggu maka Wali Kota Jakarta Pusat Begitu itu dijabat Muhayat memutuskan Buat menutup saja Posisi belanja ini.
Dan kini Shogo Jongkok hadir kembali di Pasar Tasik Cideng dengan tujuan Buat meningkatkan ekonomi masyarakat pasca pandemi covid-19 dan membantu UMKM dalam mengembangkan bisnisnya serta menjadikan kembali Sogo Jongkok Ikon di Tanah Abang.