Penyakit stiff person syndrome atau SPS merupakan penyakit yang menyebabkan pasien mengalami kontraksi otot yang berlebihan dan kaku. Pasien yang mengidap SPS itu biasanya akan lebih sensitif dengan Bunyi, Sinar, sentuhan, stres, dan stimulus-stimulus lainnya. Gangguan itu biasanya disebabkan adanya gangguan autoimun dalam tubuh pasien sehingga menyerang sel-sel yang sehat.
Mengenal Penyakit Langka Stiff Person Syndrome
Stiff Person Syndrome (SPS)
. Gangguan autoimun dan neurologis yang Membangun otot-otot di batang tubuh dan tungkai mengalami kaku dan kejang.
Penyebab
. Sistem kekebalan tubuh menyerang protein yang disebut dekarboksilase asam glutamat (GAD).
. Rendahnya jumlah gamma-aminobutyric acid
(GABA).
. Lebih dari 60% pengidap sindrom PTS Mempunyai sel anti-GAD dalam darah dan cairan serebrospinal (cairan yang
mengelilingi otak).
Gejala Esensial
. Otot kaku pada bagian tubuh dan tungkai.
. Kekakuan sering terjadi bersamaan dengan kejang otot.
Gejala Lain
. Nyeri punggung
. Kejang otot
. Agorafobia
. Mioklonus
. Kelainan bentuk tulang punggung
Unsur Pemicu Kejang
. Rangsangan lingkungan.
. Tekanan emosional.
Unsur Risiko
. Perempuan
. Penderita autoimun
Analisa
. Tes darah
. Elektromiografi (EMG)
. Tusukan lumbal
Prevalensi
. Sekeliling 1 dari 1.000.000 individu dalam populasi Standar.
Pengobatan
. Memberikan obat diazepam Berkaitan dengan mulut (obat anticemas dan pelemas otot).
. Memberikan obat yang meredakan kejang otot, seperti baclofen atau gabapentin.
. Studi di National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) menunjukkan pengobatan
imunoglobulin intravena (IVIg) efektif bagi penderita SPS.