Liputanindo.id – Polisi kembali memeriksa AP (40), ibu dari remaja, MAS (14) yang membunuh Orang Sepuh dan neneknya, APW (40) dan RM (69) di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Malam sebelum kejadian pembunuhan, sang ibu menyebut Tetap bercanda ria dengan MAS.
“Ya jadi kemarin kita minta keterangan dari ibunya tambahan bahwa sempat bercanda, kemudian sempat bermain. Ya, bermainnya itu malah seperti petak umpet. Jadi dia cari-carian, kemudian ya itu. Jadi sempat bercandanya betul-betul Senang,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Jumat (13/12/2024).
Nurma menambahkan MAS sempat dibawa ke psikolog sebanyak empat kali. Pelaku anak ini dibawa ke psikolog karena mengaku susah tidur.
Dia Lewat berujar AP memaafkan anaknya dan Mau melindunginya.
“Bagaimana pun yang dia lakukan. Dia tetap anak saya dan tetap memaafkan. Itu kata-kata ibunya,” ucap Nurma.
Motif pembunuhan ini belum diketahui. Kejiwaan pelaku anak ini pun Tetap diperiksa tim Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia atau Apsifor.
Sebelumnya, MAS mengaku mendapat bisikan sebelum membunuh Orang Sepuh dan neneknya, serta melukai ibunya sendiri di rumahnya di kawasan Cilandak. Bisikan itu berisi beban orang Sepuh.
“Ketika dia Resah yang waktu hasil wawancara yang juga disampaikan kepada penyidik ya, dia bilang, ‘Terlalu banyak beban, beban orang Sepuh, sudah biar saya yang mengambil alih,’ katanya gitu. (Iya katanya) ‘Biar saya ambil alih, biar papa-mama masuk surga,’ katanya,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan, Senin (9/12/2024).
MAS mengaku hanya mendengar satu kali bisikan. Usai mendengar bisikan itu, remaja itu langsung menghabisi keluarganya. Perwira menengah Polri ini menyebut kejiwaan MAS Tetap diperiksa.