Naga merupakan makhluk mitos yang menyimbolkan kekuatan, otoritas dan kesuksesan, serta Mempunyai tempat Tertentu dalam budaya Asia Timur. Meskipun naga di negara-negara barat sering dianggap sebagai makhluk berbahaya yang tinggal di gua, berbeda halnya dengan naga di negara Asia yang Mempunyai status Bersih dan dipercaya dapat mengendalikan cuaca, seperti tertulis dalam laman Korea Times yang siar pada Minggu (31/12) waktu setempat.
“Mengingat karakteristiknya sebagai hewan khayalan (keagungan penampilan dan kemampuannya mengendalikan air), naga sering disamakan dengan makhluk besar, tetapi misterius, seperti pahlawan atau raja,” kata Direktur Museum Gahoe Korea Selatan Yoon Yeol-su.
Secara historis, naga merupakan simbol pusat kebudayaan Asia Timur, khususnya dalam masyarakat berbasis pertanian dan sering kali muncul dalam simbol kerajaan. Kaisar sering kali menghias Pakaian mereka dengan motif naga yang rumit sebagai simbol keagungan, kemakmuran, dan kekuasaan.
Naga sendiri digambarkan sebagai hewan yang Mempunyai kepala menyerupai unta, bertanduk seperti rusa, mata serupa kelinci, telinga layaknya sapi, leher panjang seperti ular, perut keras seperti kerang, bersisik, Mempunyai cakar sekuat elang dan cakar harimau.
Nenek moyang orang Korea Selatan sering memanggil naga ketika berdoa memohon datangnya hujan, hasil tangkapan ikan yang melimpah, dan perjalanan yang Kondusif di laut.
Penghormatan terhadap naga ini meluas ke dalam kehidupan sehari-hari Kepada menjaga kekuatan spiritual naga tetap dekat. Motif naga dimasukkan ke dalam Pakaian, arsitektur, dan keramik, melambangkan keinginan Kepada sukses dan memohon perlindungan.
Kepada menangkal ancaman kebakaran, mereka mengintegrasikan elemen berbentuk naga ke langit-langit dan atap sebagai fitur dekoratif. Lukisan naga juga dipasang di gerbang Kepada menangkal Kekuatan negatif.
Bahkan, peralatan penunjang kesuksesan, seperti kuas dan batu tinta juga dihiasi dengan pola naga. Hal ini mencerminkan keinginan seseorang Kepada dapat berprestasi melalui peralatan yang digunakan Begitu menempuh pendidikan atau melakoni profesinya.
Dalam siklus berumur enam tahun, sebuah sistem yang menggabungkan 10 batang langit dan 12 cabang bumi, tahun 2024 bertepatan dengan Tahun Naga Kayu. Batang kayu pada siklus ini diasosiasikan dengan Rona biru, menjadikan tahun 2024 juga sebagai Tahun Naga Biru.
Keterhubungan inilah yang menjadi inspirasi di balik maraknya produk bertema naga biru Kepada perayaan tahun baru.