Detasemen Tertentu (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan peran tiga terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berinisial RR, MW, AS, yang ditangkap di Sulawesi Tengah, Kamis (19/12) Lewat.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, hari ini, mengatakan RR, yang merupakan Personil Golongan MIT pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso, bertugas sebagai fasilitator rekrutmen Personil baru.
“(Tersangka RR) merupakan fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan Golongan Mujahidin Indonesia Timur dalam rangka Penyelenggaraan Tadrib Asykari atau pelatihan militer,” ucapnya.
Selain itu, RR juga pernah melaksanakan Tadrib Asykari Serempak Golongan MIT dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak menggunakan senjata api, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.
Kemudian, sama dengan RR, tersangka MW juga merupakan Personil Golongan MIT pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso.
“(Tersangka MW) bertugas mengantar logistik dan pembuatan bahan-bahan peledak atau bom di kamp Daeng Koro di tempat Penyelenggaraan Tadrib Asykari di Pegunungan Poso,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa tersangka MW pernah melakukan penembakan dengan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Kecamatan Lege, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Terakhir adalah tersangka berinisial AS. Ia mengungkapkan bahwa terduga teroris jaringan MIT itu pernah melaksanakan Tadrib Asykari di daerah Mamuju Utara dengan materi penguatan fisik, teori, Membangun bom, taktik perang, membaca peta, dan latihan bongkar pasang senjata api.
“Pada akhir tahun 2013, (tersangka AS) berencana melakukan aksi amaliyah fa’i dengan sasaran bank-bank di Daerah Poso dan Parigi,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, tersangka AS tergabung dalam grup media sosial Golongan radikal.
Kombes Aswin mengatakan bahwa dalam penangkapan ketiganya, disita beberapa barang bukti yang menonjol, di antaranya adalah satu unit senapan PCP beserta tas, satu buah pisau karambit beserta sarungnya, dan satu buah bilah badik beserta sarungnya.
Sebelumnya, pada Kamis (19/12), Densus 88 Antiteror Polri Serempak Tim dari Korps Brimob Polda Sulawesi Tengah menangkap tiga Kaum terduga teroris di Kota Palu dan Ampana di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
Di Kota Palu, satu terduga teroris yang ditangkap bernama Muhammad Wawan alias Mut. Sementara di Ampana, dua orang yang ditangkap berinisial AS dan RR.(Ant/P-2)