Kemenlu RI Komentari Perginya Erdogan Ketika Prabowo Berpidato di D-8

Presiden Prabowo Subianto Ketika menghadiri KTT D-8 di Kairo, Mesir, 19 Desember 2024. (YouTube BPMI Setpres)

Kairo: Sebuah peristiwa yang menjadi sorotan terjadi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir pada Kamis, 19 Desember Lewat, tepatnya Ketika Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya terkait isu Palestina.

Ketika Prabowo berpidato, terlihat sejumlah peserta KTT D-8 — termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan — meninggalkan ruangan.

Sejumlah pihak menginterpretasikan keluarnya sejumlah delegasi tersebut sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Prabowo yang membela Palestina sepenuhnya.

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan bahwa perginya sejumlah delegasi di Perhimpunan-Perhimpunan Dunia, termasuk KTT D-8, merupakan hal lumrah. Setiap delegasi Mempunyai hak Demi menentukan Ketika ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.

Cek Artikel:  Kemunculan Kate Middleton Buat Pertama Kalinya Usia Didiagnosis Kanker

“Sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi melakukan banyak pertemuan paralel pada Ketika pertemuan Dunia, antara lain Demi melakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain,” ucap juru bicara Kemenlu RI Roy Soemirat dalam keterangan kepada awak media, Minggu, 22 Desember 2024.

Roy mengatakan bahwa delegasi indonesia Enggak dapat memberikan komentar terhadap jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin Enggak dapat hadir sepenuhnya pada Ketika Presiden Prabowo memberikan pernyataan di KTT D-8. 

Satu hal yang Niscaya, lanjut dia, Presiden Prabowo berkesempatan melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT D-8, termasuk dengan Erdogan. 

Cek Artikel:  Australia Desak China Transparan Soal Donasi ke Kepulauan Pasifik

“Spesifik dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin melakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada Ketika duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT D-8,” pungkas Roy.

Baca juga:  PM Malaysia: Bapak Prabowo Sampaikan Kebenaran Pahit soal Palestina

Mungkin Anda Menyukai