KETEGANGAN antara Elon Musk dan pemerintah Brasil kian memanas. Hal ini terjadi seiring upaya pendiri Tesla dan SpaceX tersebut untuk memperluas jangkauan internet satelit Starlink di Amerika Selatan, khususnya Brasil.
Proyek ambisius ini, yang bertujuan memberikan akses internet ke wilayah-wilayah terpencil. Tetapi, tujuan tersebut memicu kontroversi di kalangan pemerintah Brasil yang merasa terancam oleh potensi dampaknya terhadap kedaulatan nasional dan lingkungan.
Musk pertama kali mengumumkan rencananya untuk meluncurkan Starlink di Brasil pada akhir 2021.
Baca juga : Kecanggihan di Atas Rata-rata Diisukan Hadir di Telepon Pintar Tesla
Proyek ini menawarkan internet berkecepatan tinggi melalui jaringan satelit yang menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional.
Tetapi, pemerintah Brasil menanggapi rencana ini dengan skeptis.
Mereka mengkhawatirkan bahwa proyek tersebut dapat melanggar regulasi nasional, terutama terkait penggunaan spektrum frekuensi dan perlindungan lingkungan di wilayah Amazon.
Baca juga : Starlink Hadir, Kominfo Sebut Iklim Usaha Satelit di Indonesia Lagi Cukup Sehat
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Daerah Amazon merupakan salah satu area yang paling terisolasi di dunia, namun juga salah satu yang paling penting dari segi ekologi.
Pengoperasian satelit Starlink di wilayah ini dikhawatirkan dapat mengganggu ekosistem yang rapuh dan memicu kerusakan lingkungan lebih lanjut.
Kami harus melindungi Amazon dari setiap bentuk eksploitasi yang dapat merusak keseimbangan alamnya,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Brasil Marina Silva dikutip dari O Globo, Senin (2/9).
Baca juga : Menimbang Plus Minus Internet Satelit Starlink
Selain itu, pemerintah Brasil juga menuduh Musk melakukan intervensi dalam kebijakan nasional, terutama dalam hal regulasi komunikasi.
Mereka berpendapat bahwa proyek ini dapat mengganggu kedaulatan Brasil dalam mengelola sumber daya alamnya dan dalam menetapkan aturan main di sektor telekomunikasi.
CEO Starlink Elon Musk, di sisi lain, tidak tinggal diam. Dalam beberapa pernyataannya, Musk menegaskan bahwa proyek Starlink dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat Brasil, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
Baca juga : Sebulan Beroperasi, Starlink belum Punyai Kantor Formal di Indonesia
Ia juga mengkritik pemerintah Brasil yang dinilainya tidak proaktif dalam mendorong inovasi teknologi dan modernisasi negara.
“Starlink adalah solusi yang dapat membantu Brasil mempercepat pembangunan, terutama di daerah-daerah yang selama ini terabaikan,” tulis Musk di akun Twitter-nya pada Sabtu (30/8) kemarin.
Ketegangan semakin meningkat ketika isu terkait regulasi internet turut mencuat.
Pemerintah Brasil berencana memberlakukan aturan yang lebih ketat dalam penggunaan internet, termasuk di antaranya pengawasan konten dan pembatasan pada penggunaan data.
Musk dengan tegas menolak langkah ini, menyebutnya sebagai ancaman terhadap kebebasan informasi dan penghambat perkembangan teknologi di Brasil.
“Internet harus tetap bebas dan terbuka. Regulasi yang terlalu ketat hanya akan membatasi potensi inovasi,” kata Musk.
Di sisi lain, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan, regulasi tersebut diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional dan mencegah eksploitasi sumber daya oleh perusahaan asing.
Mereka menekankan bahwa setiap investasi asing harus tunduk pada aturan yang telah ditetapkan untuk menjaga kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
“Kami tidak menolak inovasi, tetapi setiap inovasi harus sejalan dengan kepentingan nasional dan tidak merugikan negara,” tegas Presiden Brasil.
Perseteruan ini mencerminkan benturan antara ambisi global seorang pengusaha dengan kepentingan nasional sebuah negara berkembang.
Meskipun kedua belah pihak berusaha menunjukkan niat baik mereka, tampaknya konflik ini akan terus berlanjut seiring upaya Musk untuk memperluas jangkauan Starlink di Amerika Selatan.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi, perselisihan ini tidak hanya akan berdampak pada hubungan antara Elon Musk dan Brasil, tetapi juga pada perkembangan teknologi dan regulasi internet di seluruh kawasan Amerika Selatan.
Sebagai catatan, perseteruan ini menyoroti pentingnya dialog antara pihak swasta dan pemerintah dalam mengembangkan teknologi baru yang dapat memberikan manfaat tanpa mengorbankan kepentingan nasional dan lingkungan.
Bagaimana hasil akhir dari perseteruan ini masih belum jelas, tetapi yang pasti, baik Elon Musk maupun Brasil harus menemukan jalan tengah yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. (Z-10)