Pesawat AS Ditembak Terperosok dalam Insiden Salah Tembak di Laut Merah

Pesawat jet tempur F-18 Punya AS berada di kapal induk USS George Washington. (Anadolu Agency)

Washington: Sebuah pesawat dengan dua pilot Angkatan Laut Amerika Perkumpulan (AS) ditembak Terperosok dalam insiden salah sasaran (friendly fire) di Laut Merah pada Minggu, 22 Desember 2024. Peristiwa ini menandai insiden paling serius yang mengancam Laskar AS dalam lebih dari setahun Washington menargetkan Golongan pemberontak Houthi asal Yaman di Laut Merah.

Kedua pilot ditemukan dalam kondisi hidup setelah mereka melontarkan diri dari pesawat yang tertembak, dengan satu di antaranya menderita luka ringan. Insiden salah tembak ini menggarisbawahi betapa berbahayanya koridor Laut Merah di mana Houthi Maju menyerang sejumlah kapal komersil yang dianggap Mempunyai keterkaitan dengan Israel.

Cek Artikel:  Viral! Pria India Buang Air Besar Sembarangan di Singapura, Dijatuhi Denda Rp4 Juta

Melansir dari France 24, militer AS sedang melakukan serangan udara yang menargetkan Houthi pada Ketika insiden terjadi, meski Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) Enggak menguraikan apa misi mereka dan juga belum segera menanggapi pertanyaan dari The Associated Press.

F/A-18 yang ditembak Terperosok baru saja terbang dari dek kapal induk USS Harry S. Truman, kata CENTCOM. Pada 15 Desember, CENTCOM mengakui bahwa Truman telah memasuki Timur Tengah, tetapi belum menyebutkan secara spesifik bahwa kapal induk dan Golongan tempurnya berada di Laut Merah.

“Kapal penjelajah rudal berpemandu USS Gettysburg, yang merupakan bagian dari Golongan Serang Kapal Induk USS Harry S. Truman, secara keliru menembak dan mengenai F/A-18,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.

Cek Artikel:  Serangan Udara Israel Pukul Masjid RS Al-Aqsa, Lima Tewas

Dari keterangan militer, pesawat yang ditembak Terperosok adalah jet tempur F/A-18 Super Hornet dengan dua tempat duduk yang ditugaskan ke “Red Rippers” dari Skuadron Tempur Serang 11 dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Oceana, Virginia.

Belum diketahui Jernih bagaimana Gettysburg dapat salah mengira F/A-18 sebagai pesawat atau rudal musuh, terutama karena kapal-kapal dalam Golongan tempur tetap terhubung oleh radar dan komunikasi radio.

Tetapi, CENTCOM mengatakan bahwa kapal perang dan pesawat sebelumnya menembak Terperosok beberapa pesawat tak berawak (drone) Houthi dan rudal jelajah antikapal yang diluncurkan pemberontak. Tembakan musuh yang datang dari Houthi hanya memberi waktu beberapa detik bagi para pelaut Kepada Membangun keputusan.

Cek Artikel:  WHO Luncurkan Rencana Strategis Mendunia Atasi Mpox

Sejak kedatangan Truman, AS telah meningkatkan serangan udaranya yang menargetkan Houthi dan tembakan rudal mereka ke Laut Merah dan daerah sekitarnya.

Tetapi, kehadiran Golongan kapal perang AS dapat memicu serangan baru dari para pemberontak, seperti yang terjadi pada USS Dwight D. Eisenhower awal tahun ini. Pengerahan itu menandai apa yang digambarkan Angkatan Laut sebagai pertempuran paling intens sejak Perang Dunia II.

Baca juga:  Dua Pesawat Bertabrakan di Kanada, 1 Pilot Tewas

Mungkin Anda Menyukai