Cerita Cosplayer di Jalan Asia-Afrika Bandung dari Dikejar Satpol PP hingga Diajak Main Sinema

Liputanindo.id – Baru-baru ini warganet digemparkan oleh video yang viral di media sosial (medsos) mengenai Member Satpol PP Kota Bandung yang mengejar cosplayer pahlawan super atau superhero dan hantu pada Selasa (8/10/2024).

Rupanya, aksi pengejaran itu merupakan adegan Sinema yang sedang dikerjakan oleh salah satu rumah produksi atau production house (PH) yang mengangkat kehidupan para cosplayer di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung.

Salah satu cosplayer, Andi (46) yang memerankan sebagai Mak Lampir mengatakan, sebelum Mempunyai legalitas, para pencetus cosplayer di Jalan Asia-Afrika memang kerap dikejar-kejar oleh Satpol PP. Jadi adegan yang viral di medsos itu memang terjadi di dunia Konkret.

“Sebelum Formal, pendiri komunitas ini kenyataannya seperti itu, sering ditangkap dan dikejar,” kata Andi Demi ditemui pada Rabu (9/10/2024).

Cek Artikel:  Jagat Pewayangan Berduka, Ki Warsino Slank Tutup Usia

Andi berujar, komunitas cosplayer di Jalan Asia-Afrika ini terbentuk pada 2016 tetapi baru di 2021 Mempunyai legalitas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung.

“Mikir gimana caranya biar tenang, makanya coba buat legalitas Demi komunitas. Sekarang sudah Formal,” ujarnya.

Meski sudah Formal, Andi mengaku pendapatannya berkurang dibanding ketika ilegal, karena tempat Demi tampil dibatasi dan jumlah cosplayer yang Lalu bertambah. Demi ini, terdapat tiga komunitas cosplayer di Jalan Asia-Afrika dan waktu penampilannya bergantian.

“Kalau pendapatan ya lebih Nikmat dulu sebelum Formal. kan diatur, Demi tempatnya kemudian jumlah pemain. Makanya gantian, jadi enggak Pandai main setiap hari,” kata Tenang

Demi ilegal, para cosplayer Pandai tampil hingga Jalan Braga tetapi kini sudah Bukan Pandai. Tetapi, Andi tak menampik bahwa Tetap Eksis cosplayer yang Tetap melanggar tempat penampilan.

Cek Artikel:  Ahok hingga Adian Napitupulu Bantu Kampanyekan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta

“Kalau di luar Letak yang ditentukan Eksis Hukuman dari komunitas. Sekarang lebih nyaman dan tenang. Enggak takut Eksis masalah karena ikut aturan,” tuturnya.

Terkait adegan Sinema, kata Andi, para cosplayer hanya diminta Demi lari menghindar kejaran para Satpol PP yang berlatarkan sebelum Formal. Sehingga, dalam adegan itu seakan-akan natural seperti kejadian Asal nyatanya.

“Cuman disuruh lari aja nanti Eksis yang ketangkep dan gitu lah. Jadi seakan-akan natural, seperti kejadian Asal. Mungkin menurut produsernya dibuat adegan kayak dulu,” kata Andi.

Sementara itu, cosplayer Suster yang bernama Yuni (38) menambahkan, ajakan main Sinema kepada dirinya dan sejumlah cosplayer bermula dari ketidaksengajaan pengunjung. Rupanya, pengunjung itu merupakan produser Sinema.

Cek Artikel:  Atasi Kekeringan, Member DPR Fraksi NasDem Bangun Sumur di Lewobunga Flores Timur

“Iya enggak sengaja, salah satu pengunjung Rupanya produser bikin ide Sinema yang melibatkan cosplayer di Jalan Asia-Afrika,” ujar Yuni.

Selain mengenai Sinema, Yuni juga menceritakan pengalaman mistisnya Demi menjadi cosplayer Suster. Ketika itu, terdapat pengunjung yang kesurupan karena kaget Menonton sosok Suster yang disangka cosplayer.

“Mistis Eksis, Tamat pengunjung itu pernah kesurupan. Mungkin dia kaget, dan mungkin menyangka itu cosplayer tapi Rupanya itu bukan,” ucapnya.

Mungkin Anda Menyukai