Pemimpin Golongan Hayat Tahrir al-Sham atau HTS, Ahmed al-Sharaa. (EFE/ Yayha Nemar)
Washington: Amerika Perkumpulan (AS) telah menghapus Doku hadiah sebesar USD10 juta Kepada Ahmed al-Sharaa, sebelumnya bernama Arang Mohammed al-Golani, sebagai bagian dari perjanjian baru menyusul kemenangan Golongan oposisi dalam perang Kerabat Suriah dan runtuhnya rezim Bashar al-Assad, demikian dilaporkan Newsweek.
Dalam perubahan kebijakan, AS mengumumkan telah menghapus hadiah USD10 juta Kepada Sharaa, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), setelah Golongan tersebut berhasil menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada 8 Desember.
Melansir dari Newsmax, Minggu, 22 Desember 2024, perkembangan ini menyusul perebutan dramatis Laskar pemberontak atas Damaskus, yang menyebabkan pengasingan Assad dan babak baru dalam masa depan politik Suriah.
Barbara Leaf, asisten menteri luar negeri AS Kepada Urusan Timur Dekat, Berjumpa dengan Sharaa, yang telah meninggalkan nama alias sebelumnya, Arang Mohammed al-Golani, demi nama lahirnya.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan kerja sama guna mencegah aktivitas teroris di dalam dan luar Suriah, memastikan Bukan Terdapat ancaman yang muncul terhadap AS atau sekutu regionalnya.
“Penduduk Suriah Mempunyai kesempatan langka Kepada membangun kembali dan membentuk kembali negara mereka,” kata Leaf dalam jumpa pers digital. Ia menekankan pentingnya mendukung transisi Suriah dan menekankan komitmen AS terhadap proses politik yang mencakup Sekalian komunitas etnis dan Keyakinan di Area tersebut.
Evolusi Sharaa dari seorang pemimpin pemberontak menjadi tokoh politik Krusial di Suriah sangat mencolok.
Setelah bergabung dengan al-Qaeda pada awal tahun 2000-an, ia mendirikan Front Nusra selama perang Kerabat Suriah. Seiring berjalannya waktu, ia menjauhkan diri dari al-Qaeda, menggabungkan Nusra dengan Golongan lain Kepada membentuk HTS.
Meski ditetapkan sebagai teroris Mendunia pada 2013 dan ditargetkan dengan Doku hadiah pada 2017, Sharaa kini telah muncul sebagai tokoh kunci dalam rekonstruksi Suriah pascatumbangnya Assad.
Keputusan AS menghapus hadiah tersebut mencerminkan keselarasan Sharaa dengan tujuan regional dan Global yang lebih luas, termasuk perang melawan Golongan ekstremis seperti Islamic State (ISIS). Leaf mengakui peran Krusial Laskar Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dalam memerangi ISIS dan mengelola fasilitas penahanan bagi pejuang teroris asing.
AS memastikan bahwa Bukan Terdapat yang “mengganggu perang kontra-ISIS yang Krusial,” kata Leaf, seraya menekankan pentingnya menjaga stabilitas di kawasan selama transisi politik Suriah.
Baca juga: Lakukan Kontak Langsung dengan HTS, AS Cari Jurnalis Austin Tice