Heboh Kandungan Babi di Vaksin Polio, Begini Penjelasan Ahli

Liputanindo.id – Pembina Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia (KIPMI) dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK menegaskan vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional Tak mengandung babi.

Hal ini menjadi penegasannya sebagai Ahli kesehatan atas Info terkait vaksin di Indonesia mengandung babi.

“Program vaksin nasional Tak menggunakan babi. Hepatitis B Tak menggunakan babi, lainnya juga Tak,” kata Raehanul, dikutip Antara, Jumat (20/12/2024).

Tetapi, kata dia, Eksis satu vaksin, yakni Demi polio (Inactivated Poliovirus Vaccine/IPV) yang menggunakan enzim babi sebagai katalisator. Jika begitu, Raehanul memastikan Tak terdeteksi unsur babi dalam hasil akhirnya.

Dia mengatakan, apabila ditemukan vaksin mengandung babi di Indonesia, maka hal itu kebanyakan berasal dari luar negeri. Peruntukan vaksin tersebut pun bukan Demi masyarakat Indonesia melainkan Penduduk asing.

Cek Artikel:  Mau Donorkan ASI? Perhatikan Hal Ini, Krusial!

“Kenapa perlu vaksin impor? Karena di Indonesia Eksis juga orang luar negeri dan Begitu jadwal vaksin mereka mencari jadwal vaksin dari negara dan Pandai jadi berbeda dengan di Indonesia,” jelasnya.

Vaksin impor yang mengandung babi, kata dia, Demi orang luar negeri bukan Demi orang Indonesia.

Lampau, vaksin impor pun menggunakan Bahasa Indonesia pada kemasannya. Alasannya karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mensyaratkan vaksin dari luar negeri yang masuk ke Indonesia harus ditulis bahannya dalam Bahasa Indonesia.

Dia menambahkan, mayoritas vaksin di Indonesia adalah buatan Bio Farma, sebuah BUMN di Bandung. Perusahaan ini bahkan sudah mengekspor 60 persen vaksin dunia.

Cek Artikel:  Parfum dengan Aroma Teh Aneh Dapat Jadi Pilihan untuk Dapatkan Sensasi Menenangkan

“Bio Farma telah mengekspor 60 persen vaksin dunia. Mayoritas negara-negara Asia Tengah, Asia Tenggara, Barat, Arab Saudi itu menggunakan vaksin dari Bio Farma,” tegas Raehanul.

Mungkin Anda Menyukai