Dibunuhnya petinggi militer Rusia Igor Kirillov dinilai sebagai bentuk teror kepada pejabat-pejabat Kremlin. Pihak Ukraina mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Kirillov.
Kirillov merupakan perwira militer paling senior yang berhasil dibunuh oleh Ukraina selama perang yang sedang berlangsung antara dua negara tersebut. Kirillov, yang mengawasi departemen radiologi, kimia, dan Hidup militer Rusia, sebelumnya menuduh AS dan sekutunya menjalankan laboratorium berbahaya di Daerah Ukraina.
Pembunuhan Krillov di jantung kota Moskow hanya beberapa kilometer dari Kremlin mengirim sinyal kejut di kalangan elite Rusia. Pesannya dinilai sangat Jernih bahwa jenderal militer Rusia Bukan Terjamin bahkan ketika di Moskow sekalipun.
“Pembunuhan di Moskow dapat diartikan dalam beberapa Metode. Salah satu penafsiran tersebut adalah bahwa sekutu Ukraina telah menyadari bahwa perubahan rezim yang mereka cari di Moskow hanya dapat dicapai dari,” kata pengamat di Institut Politik dan Ekonomi Timur Tengah (MEPEI), Ecaterina Matoi.
“Jernih, salah satu tujuan yang berdekatan adalah Demi menyebarkan teror di antara para pejabat Rusia (militer atau lainnya) yang Mengerti bahwa mereka mungkin menjadi yang berikutnya dalam daftar pembunuhan,” imbuh Matoi.
Matoi memerkirakan akan Terdapat respons yang terukur dari Rusia. Moskow diprediksi akan memperketat keamanan di daerah-daerah sensitif, meningkatkan keamanan di seluruh daerah perbatasan khususnya, daerah yang berbatasan dengan negara-negara Asia Tengah.
Sejauh ini, Ukraina mengeklaim telah membunuh sebanyak 19 jenderal Rusia tetapi angkanya dibantah pihak Kremlin.
Analis militer menilai kehilangan perwira tinggi dalam pertempuran merupakan masalah besar. Menurut sumber-sumber pihak Barat, Rusia telah kehilangan sedikitnya delapan jenderal hingga Begitu ini.
Pembunuhan Kirillov juga dinilai menandakan dinas rahasia Ukraina Mempunyai jaringan pengawasan yang sangat luas di Rusia. Mereka dapat menargetkan pejabat tinggi militer dan pemerintah Rusia di kediaman pribadi.
“Para pemimpin militer Rusia Bukan Terjamin di daerah paling belakang dalam konflik ini,” kata profesor politik di Universitas Amerika, Keith Darden.
Kirillov terbunuh sehari setelah pengadilan Ukraina mendakwanya secara in absentia karena berperan Krusial dalam penggunaan senjata kimia terlarang oleh Rusia terhadap Penduduk Ukraina. Kiev mengancam akan melakukan lebih banyak pembunuhan setelah Kirillov.
Pembunuhan Kirillov oleh Ukraina dinilai sebagai eskalasi dalam perang Ukraina. Ilmuwan politik Rusia, Sergei Markov, yang pernah menjadi penasihat Presiden Vladimir Putin menyebut serangan terhadap Kirillov dapat memicu Rusia Demi menargetkan pemimpin militer dan politik Ukraina.
“Kami Menonton adanya tuntutan besar di Moskow sekarang,” kata Markov. (TRT World/P-3)