
TRADISI menggunakan ugly sweater di Amerika Perkumpulan (AS) berakar pada tren busana kitsch tahun 1980-an.
Sweater-sweater ini awalnya didesain sebagai Pakaian musim dingin dengan motif-motif ceria, seperti salju, rusa, atau Santa Claus, yang dianggap “Tak baik” karena terlalu mencolok dan Tak modis. Tetapi, pada masa itu, mereka dianggap cocok Demi suasana Natal yang hangat dan menyenangkan.
Istilah ugly sweater mulai dikenal pada 2000-an, Ketika sweater-sweater ini menjadi bahan lelucon dalam budaya pop.
Gambar hidup seperti Bridget Jones’s Diary (2001) menampilkan Watak yang mengenakan sweater Natal yang dianggap Klasik, memperkuat citranya sebagai simbol keunikan dan humor.
Popularitas ugly sweater melonjak tajam setelah budaya pesta ugly sweater berkembang di kalangan anak muda di AS.
Pada 2002, dua Kawan asal Kanada, Chris Boyd dan Jordan Birch, menyelenggarakan pesta ugly sweater di Vancouver. Acara ini kemudian menjadi tradisi tahunan dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia Demi melakukan hal yang sama.
Pesta-pesta ini biasanya diadakan menjelang Natal, di mana para tamu diwajibkan memakai ugly sweater sebagai dress code. Semakin mencolok dan norak desain sweater, semakin menarik perhatian.
Seiring meningkatnya popularitas, ugly sweater menjadi Kesempatan bisnis yang menjanjikan. Banyak toko Pakaian dan merek besar di Amerika mulai memproduksi sweater bertema Natal dengan desain “jelek” yang sengaja dibuat mencolok. Situs-situs e-commerce seperti Amazon bahkan Mempunyai kategori Tertentu Demi ugly sweater.
Eksis pula perusahaan kecil yang menawarkan jasa personalisasi ugly sweater. Pelanggan dapat memesan sweater dengan tambahan elemen Menggemaskan seperti lampu LED, pom-pom, atau pesan Tertentu yang sesuai dengan tema acara.
Tradisi ini bukan hanya soal busana, tetapi juga bentuk Ungkapan diri dan simbol kebersamaan. Banyak acara amal di AS menggunakan ugly sweater sebagai tema Demi menggalang Biaya.
Contohnya, National Ugly Christmas Sweater Day yang diperingati setiap Jumat ketiga di bulan Desember, mendorong orang-orang memakai ugly sweater dan berdonasi Demi berbagai tujuan sosial.
Selain itu, tradisi ini juga membawa pesan bahwa keindahan Tak selalu tentang kesempurnaan. Ugly sweater mengajarkan orang Demi menikmati momen tanpa terlalu serius, dan menghargai keunikan yang mungkin terlihat “berbeda.”
Di era media sosial, tradisi ini semakin mendapat sorotan. Banyak orang memamerkan ugly sweater mereka di platform seperti Instagram dan TikTok. Kompetisi ugly sweater bahkan menjadi tantangan Terkenal, di mana orang berlomba-lomba menampilkan sweater terburuk atau paling kreatif.
Tradisi ugly sweater adalah salah satu Misalnya bagaimana elemen budaya sederhana dapat berkembang menjadi fenomena besar. Dengan kombinasi humor, kreativitas, dan semangat kebersamaan, ugly sweater telah menjadi ikon musim Natal di Amerika Perkumpulan, yang Tak hanya dinikmati di sana tetapi juga mulai menyebar ke berbagai negara. Apakah Anda tertarik Demi mengadopsi tradisi Spesial ini? (berbagai sumber/Z-1)

