Pancasila Harus Jadi Way of Life dalam Pikiran dan Tindakan

Pancasila Harus Jadi Way of Life dalam Pikiran dan Tindakan
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya.(MI/Devi Harahap)

KETUA Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mengatakan sebuah ideologi negara hanya Pandai mengalami perkembangan dan kemajuan di tengah transformasi Era, apabila pemerintah dan Anggota menjadikannya sebagai way of life Berkualitas secara pikiran dan tindakan.  

“Sebagai orang yang studi dan menulis tentang ideologi Pancasila, saya berpendapat bahwa ideologi Pandai maju hanya dengan pikiran, perasaan, dan tindakan,” ujar Willy dalam acara ‘Cerminan Akhir Tahun 2024 BPIP’ di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Kamis (19/12). 

Politisi dari Partai Nasdem itu menilai, masyarakat Sepatutnya sadar bahwa Pancasila mengandung nilai luhur yang layak menjadi Panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Tetapi sayangnya banyak hal yang Lagi jauh dari pengamalan ideologi Pancasila, khususnya pada kehidupan ketatanegaraan yang kini kental dengan liberalisme. 

Cek Artikel:  Penambahan Undang-Undang bukan Solusi bagi Persoalan Bangsa

“Sayangnya kelemahan kita Terdapat di pendekatan metodologi. Apabila kita mau jujur, di dada Pancasila itu Segala value yang disepakati oleh para pendiri negara kita Terdapat, hanya satu value yang Bukan pernah mereka terima dan Bukan pernah Terdapat di dada Pancasila, Yakni liberalisme. Tapi hari ini, politik, sosial, ekonomi, budaya, semuanya liberal. Dimana dada Pancasila itu?,” tutur Willy. 

Willy menegaskan bahwa narasi pancasila sebagai ideologi bangsa terdapat nilai-nilai yang Pandai diaktualisasikan dalam kehidupan Sekeliling. Tanpa nilai-nilai Pancasila tersebut, kata dia, masyarakat Indonesia akan terpecah belah. 

“Narasi-narasi Pancasila itu Terdapat tengah-tengah kita karena itu yang disarikan oleh para pendiri republik ini. Apa Maksud Pancasila Demi kita berbeda? Yakni kita Pandai bekerja sama dan itu dinamakan dengan Selaras. Pancasila adalah ketika kita Pandai duduk Serempak dan berdialog Serempak walaupun kita berbeda-beda,” jelasnya. 

  

Kendati demikian, Willy mengatakan Pancasila hanya akan menjadi mitologi Apabila hanya dijalankan dengan orientasi bisnis. Atas dasar itu, ia mengajak para penyelenggara negara yang ditugaskan Buat membumikan pancasila Buat menggunakan pendekatan berbasis gerakan. 

Cek Artikel:  Pimpinan KPK Curhat Sulit Bersua Jokowi, Istana Khawatir Disalahpersepsikan

“Hal yang paling Krusial dari menjalankan ideologisasi Pancasila ini adalah dengan gerakan bukan bisnis as usual, karena Pancasila hanya akan menjadi mitologi kalau kita terjebak sebagai orang-orang yang menjalankan bisnis as usual. Tapi harus Terdapat elang pergerakan di sana. Apa itu elang pergerakan? Spirit,” tuturnya. 

 

Selain itu, Willy juga mendorong BPIP dan sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L) Buat memperkenalkan Pancasila tak hanya secara nasional dan transnasional sebagai landasan dalam mengatasi persoalan radikalisme dan terorisme. 

“Saya berdiskusi dengan Kepala BNPT, Pancasila bukan hanya Buat dalam negeri, tetapi saya menawarkan bagaimana Indonesia menjadi center of excellence dari kontra terorisme, dari program deradikalisasi. Tetapi ketika kita Bukan Pandai berekskresi, berpraktek, bermoral, beretika, way of life, way of thinking, kita akan sulit ke arah sana,” tandasnya. (Dev/I-2)

Cek Artikel:  PSI Staf yang Inisiatif Urus Arsip Kaesang

Mungkin Anda Menyukai