SARAF kejepit sering terjadi pada seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas namun tanpa persiapan atau pemanasan. Oleh karena itu saraf terjepit dulu identik pada laki-laki yang memiliki aktivitas tinggi.
Tetapi kini penyakit tersebut ternyata bisa juga terjadi pada ibu rumah tangga yang melakukan kegiatan tanpa pemanasan.
Penyakit Hernia Nukleus Pulposus (HNP) sering ditemui pada orang berusia di bawah 50 tahun yang merupakan kondisi saat bantalan ruas tulang belakang bergeser atau tertekan dan menekan ke saraf di belakangnya.
Baca juga : Mitos Seputar Nyeri Pinggang, Punggung, dan Saraf Kejepit
Kemudian saraf tulang belakang yang terjepit akan menimbulkan nyeri punggung bawah hingga ke kaki. Kalau saraf terjepit ada di daerah leher maka nyerinya juga akan di leher sampai ke bawah tangannya.
Dokter Spesialis Orthopaedi Traumatologi dan Konsultan Tulang Belakang RSUD Dr Moewardi Rieva Ermawan mengatakan, karena gaya hidup sudah ada perubahan di mana laki-laki dan perempuan punya kesempatan yang sama terkena saraf terjepit. Begitu ini perempuan pun juga banyak aktivitasnya baik ibu-ibu hingga remaja.
“Kalau perempuan biasanya habis melakukan suatu pekerjaan rumah tangga yang tidak biasa dilakukan misalnya angkat galon atau mengangkat beban sendiri di rumah sebabkan bantalan sendiri kalah karena mendadak,” kata dr Rieva dikutip pada Sabtu (27/7).
Baca juga : Metode Kerja Myokine untuk Menjaga Penuaan Pagi, Demensia, Kanker
Sementara pada laki-laki biasanya pekerja yang bera misalnya tukang bangunan yang bertahun-tahun, pekerja kantoran yang jarang berolahraga namun saat olahraga tidak ada persiapan dengan baik terjadi bantalan tulang belakangnya yang bergeser.
Sejak awal tanda saraf terjepit harus dikenali dulu karena terkadang bisa sampai berlanjutan menjadi harus dioperasi.
Tandanya seperti nyeri pada leher dan bahu yang menjelar ke lengan artinya saraf yang terjepit ada di leher atau kesemutan atau kaku otot di salah satu lengan.
Baca juga : Kenapa Badan Terasa Sakit dan Letih Setelah Berlari? Ini Dia 5 Penyebab dan Tips Mengatasinya
Apabila sudah ada kelemahan berarti tekanannya biasanya lebih parah
Tanda selanjutnya yakni ketika masalah HNP di leher akan menimbulkan sensasi seperti terbakar di leher, bahu, dan lengan.
Apabila HNP di arah di punggung bagian bawah yang makin memburuk ketika bergerak kemudian nyeri seperti tertusuk-tusuk di area pantat yang menjelar ke salah satu tungkai atau kesemutan atau lemah otot di tungkainya.
Baca juga : Tiga Peran Otot dan Manfaat Myokine bagi Demensia
“Kemudian tanda yang lebih parah lainnya yakni tidak bisa menahan buang air kecil karena sarafnya sudah terganggu,” ujar dr Rieva.
Saraf terjepit paling sering terjadi karena terjatuh yang sebabkan paling sering biasanya karena Terjatuh benturan pada tulang belakang, sehingga bantalan sendinya kalah.
Tempo jatuhnya pun bisa saat itu juga atau beberapa waktu lalu yang sebabkan bekas trauma.
Kemudian usia juga mempengaruhi elastisitas dari bantalan sendi menjadi tidak elastis lagi. Sehingga menekan ke saraf tulang belakang.
“Eksis juga keluarga dengan riwayat saraf terjepit yang artinya bentuk dari tulang belakangnya secara genetik relatif lebih sempit dari pada tulang-tulang pada pasien-pasien yang normal. Kemudian, berat badan berlebih atau obesitas beban tubuhnya besar maka bantalan sendinya juga akan menekan lebih banyak dan itu rentan terjadinya saraf terjepit,” jelasnya.
Mengangkat beban berat dengan posisi tumpuan yang salah.
Melakukan gerakan menunduk dan berputar Secara mendadak atau berulang karena badan belum siap maka bantalan sendinya ketika dipaksa dengan cepat dan beban yang berat maka juga rentan cedera pada bantalan sendinya.
“Kejadian saraf terjepit banyak terjadi biasanya menyerang anak muda, atlet atau olahraga yang tidak maksimalkan persiapan. Teladannya orang yang jarang olahraga tapi pemanasannya kurang akhirnya cedera. Kasus ini sering juga ditemukan banyak pada laki-laki dan perempuan,” pungkasnya. (Z-10)