Perdana Menteri Malaysia Tolak Kompromi Kasus GISB, Anwar Ibrahim: Saya Kagak Akan Mundur!

Liputanindo.id – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bersumpah bahwa dia Kagak akan berkompromi dalam penyelidikan kasus Mendunia Ikhwan Services and Business (GISB) Holdings. Anwar bahkan rela pasang badan dan mundur dari jabatan bila harus berkompromi dengan para konglomerat yang terjerat kasus GISB.

Anwar menekankan Ketika ini pihak berwenang sedang berupaya mengungkap dugaan pelanggaran Golongan tersebut, termasuk pelecehan seksual, perdagangan Mahluk, dan ajaran sesat.

“Saya tegas dan Kagak akan mundur. Apabila saya harus berkompromi dalam masalah ini, maka Kagak Terdapat gunanya saya menjadi perdana menteri,” kata Anwar Ibrahim, dikutip Free Malaysia Today, Kamis (26/9/2024).

Perdana menteri memperingatkan bahwa mereka yang melakukan kejahatan akan menghadapi hukum, bahkan Apabila mereka mengklaim bahwa mereka menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam.

Cek Artikel:  Hilang Selama 50 Hari di Hutan Kanada, Pendaki Akhirnya Ditemukan

“Kagak masalah Apabila mereka adalah penceramah dan mereka berbusa mulut ketika berbicara tentang Islam. Kami akan tetap mengambil tindakan (Apabila mereka melakukan kejahatan),” tegasnya.

Departemen Keyakinan Islam Selangor (JAIS) mengatakan bahwa mereka telah menerima kerja sama penuh dari polisi dalam menyelidiki 612 orang yang diduga terkait dengan GISB.

“Pada hari polisi meluncurkan Op Mendunia pada 11 September, JAIS membentuk komite Tertentu yang dipimpin oleh direkturnya Buat membentuk tim Tertentu yang berfokus pada penanganan dan pengambilan tindakan Tertentu terkait penangkapan yang dilakukan oleh polisi,” kata ketua Komite Urusan Islam Selangor Dr Mohammad Fahmi Ngah.

“Beberapa keputusan telah dibuat oleh komite, dan JAIS telah menerima kerja sama penuh dari polisi Buat menyelidiki 612 orang berdasarkan Undang-Undang Pidana Syariah (Selangor) 1995,” tambahnya.

Cek Artikel:  Member GISB Didakwa Atas Tuduhan Intimidasi Perempuan, Didenda Rp36 Juta

Dari 612 orang, 386 telah diidentifikasi sebagai korban yang diselamatkan, 184 dikategorikan sebagai Person of Interest (POI) dan 42 sisanya sedang menunggu Penggolongan dari polisi.

Polisi juga mengatakan bahwa mereka telah menyita dan membekukan Doku Kas, kendaraan, dan rekening bank senilai Dekat 5 juta ringgit (Rp18 miliar), selain lebih dari selusin bidang tanah yang terkait dengan GISB.

Fahmi mengatakan bahwa delapan petugas Pengusutan Tertentu ditunjuk Buat melanjutkan penyelidikan beberapa kasus Penting yang melibatkan individu-individu Krusial dalam GISB.

Mungkin Anda Menyukai