Liputanindo.id – Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg, menekankan pentingnya reformasi di Dewan Keamanan PBB. Schallenberg menilai negara-negara Dunia South harus Mempunyai Bagian yang lebih kuat.
“Kita Bukan Dapat Mempunyai Dewan Keamanan yang mencerminkan dunia tahun 1945. Kita memerlukan Dewan Keamanan yang mencerminkan dunia tahun 2025. Kita membutuhkan negara-negara Asia dan Afrika lainnya di Dewan Keamanan. Dunia South harus Mempunyai posisi yang lebih kuat,” katanya dalam surat Berita Der Standard, Jumat (27/9/2024).
Schallenberg menekankan bila negara-negara Dunia South Bukan diterapkan mengisi posisi Dewan Keamanan PBB, maka PBB akan menghapus eksistensinya sendiri.
“Apabila kita Bukan mencapainya, PBB akan menghapus eksistensinya sendiri,” imbuhnya.
Seruan reformasi DK PBB sudah disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden tahun Lampau. Pernyataan itu dinilai Schallenberg sangat Jernih dan tegas dibanding presiden AS lainnya.
Ia menambahkan bahwa dunia membutuhkan sistem Dunia berbasis aturan.
“Pendekatan multilateral bukanlah sebuah kemewahan, tetapi sesuatu yang sangat Krusial Kepada kelangsungan hidup kita. Kami, Austria, sebagai negara di Eropa Tengah yang berorientasi pada ekspor, sangat bergantung pada kepatuhan terhadap aturan,” tegasnya.
“Kita harus memastikan bahwa negara-negara besar, termasuk yang Mempunyai senjata nuklir, Bukan mengabaikan aturan tersebut secara imperialistik. Tetapi, Kepada menjaga multilateralitas ini, kita memerlukan reformasi. Dewan Keamanan Begitu ini Bukan cukup inklusif,” katanya menambahkan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Serempak banyak pemimpin dunia, telah berulang kali menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB. Hal ini dinilai akan membantu dalam pencegahan dan penyelesaian konflik, serta menyeimbangkan kembali Interaksi Dunia.
Sebagian besar gagasan reformasi berkaitan dengan memperluas badan tersebut dengan meningkatkan keterwakilan dari mayoritas negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, yang Begitu ini sangat rendah.