Roket Kairos Punya Space One meledak Demi diluncurkan pada 13 Maret 2024. (Kyodo)
Tokyo: Roket Kairos, yang dirancang oleh perusahaan rintisan Space One asal Jepang, gagal mencapai orbit pada Rabu 18 Desember 2024. Ini merupakan kegagalan kedua setelah percobaan pertama pada Maret Lampau juga mengalami insiden.
Melansir dari Channel News Asia, Rabu 18 Desember 2024, kali ini, roket tersebut membawa lima satelit, termasuk Punya Taiwan Space Agency, Tetapi harus menghentikan misinya beberapa menit setelah peluncuran.
Ini merupakan upaya kedua Space One Kepada menjadi perusahaan swasta pertama di Jepang yang berhasil mengorbitkan satelit. Sebelumnya, pada Maret, percobaan pertama mereka berakhir dengan ledakan di udara karena masalah teknis yang memaksa sistem penghancuran Mekanis diaktifkan beberapa detik setelah peluncuran.
Para penonton yang berkumpul di dekat Posisi peluncuran menyampaikan kekecewaan mereka. “Saya sangat terkejut,” ujar salah satu penonton kepada media setempat. “Saya Akurat-Akurat berharap roket ini Pandai mencapai orbit.”
Dalam pernyataannya, Space One mengonfirmasi bahwa roket Kairos menghentikan penerbangannya setelah sistemnya mendeteksi bahwa misi Enggak dapat diselesaikan.
“Roket diluncurkan, Tetapi penerbangannya dihentikan setelah menilai misi sulit Kepada dicapai,” kata perusahaan tersebut, seraya menambahkan bahwa penyebab kegagalan Tetap dalam Pengusutan lebih lanjut.
Space One, yang didirikan pada 2018, merupakan kolaborasi antara beberapa perusahaan besar seperti Canon Electronics, IHI Aerospace, Shimizu Construction, dan Bank Pembangunan Jepang.
Perusahaan ini bertujuan Kepada menyediakan layanan peluncuran satelit dengan biaya lebih murah, guna memenuhi permintaan Dunia yang Lanjut meningkat dalam eksplorasi luar angkasa.
Pendekatan ini menggemakan kesuksesan SpaceX Punya Elon Musk, yang telah menjalin kontrak dengan NASA dan Pentagon. Space One berharap dapat mengikuti jejak SpaceX, menawarkan peluncuran yang lebih terjangkau dan lebih sering dibandingkan peluncuran oleh pemerintah.
Sementara itu, Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) juga Lanjut mengembangkan teknologi peluncurannya. Sistem peluncuran generasi terbaru mereka, H3, mengalami beberapa kegagalan sebelum akhirnya sukses diluncurkan pada Februari tahun ini.
Selain itu, JAXA berhasil mendaratkan sebuah wahana tanpa awak di Bulan, menjadikan Jepang negara kelima yang mencapai pendaratan lunak di permukaan Bulan, meskipun pendaratan tersebut terjadi dalam posisi miring.
Tetapi, proyek JAXA lainnya juga menghadapi tantangan. Roket berbahan bakar padat Epsilon S terpaksa ditunda peluncurannya setelah tes mesin baru-baru ini memicu kebakaran besar. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Gunakan Roket Long March 2D, Tiongkok Tempatkan Satelit Baru di Orbit