Ilustrasi kapal tenggelam. (Medcom.id)
Moskow: Tumpahan minyak telah mencemari sepanjang puluhan kilometer pesisir laut Hitam Rusia setelah dua kapal tanker mengalami kerusakan parah akibat badai pada akhir pekan, kata seorang pejabat regional pada Selasa kemarin. Sementara itu, media pemerintah Rusia melaporkan bahwa kapal ketiga kini juga sedang dalam masalah.
Kantor Informasi TASS telah melaporkan bahwa kapal tanker ketiga telah mengirimkan sinyal darurat, Tetapi lambung kapalnya Tetap utuh, Bukan Eksis tumpahan minyak, dan kru dalam keadaan selamat.
Kantor Informasi RIA melaporkan bahwa kapal tanker Volgoneft 109 berhasil berlabuh dengan selamat di dekat pelabuhan Kavkaz di Selat Kerch, yang menghubungkan antara Laut Hitam dan Laut Azov.
Kapal pertama, Volgoneft 212, terbelah dua pada hari Minggu di selat tersebut. Kapal kedua, Volgoneft 239, kandas 80 meter dari pantai dekat pelabuhan Taman di sisi timur selat.
Kedua kapal, yang telah berusia lebih dari 50 tahun, membawa Sekeliling 9.200 ton (62.000 barel) produk minyak. Menurut laporan TASS, insiden ini memicu kekhawatiran akan terjadinya salah satu bencana lingkungan terbesar di kawasan dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuah sertifikat yang dilihat media Reuters menunjukkan kapal tanker ketiga dibuat pada tahun 1973 dan termasuk dalam armada kapal Uzur yang sama.
Veniamin Kondratyev, gubernur Area Krasnodar di selatan Rusia, mengatakan minyak bahan bakar telah ditemukan di sepanjang pantai antara kota Temryuk dan Anapa.
“Ketika memantau garis pantai, ditemukan noda minyak bahan bakar. Produk minyak telah terbawa ke daratan sepanjang puluhan kilometer,” ujar Veniamin Kondratyev dikutip dari Times Live, Rabu, 18 Desember 2024.
Pihak berwenang mengatakan keadaan darurat lokal telah diumumkan di empat permukiman di distrik Temryuk dan satu desa di distrik Anapa akibat tumpahan minyak di garis pantai.
Sebuah video yang diunggah Zvezda TV menunjukkan zat hitam mirip minyak mencemari pantai di Anapa, dengan noda-noda tar di pasir yang dipenuhi dengan ranting pohon.
TASS, mengutip seorang ilmuwan, menyatakan Selat Kerch, yang memisahkan Area Krasnodar Rusia dari semenanjung Crimea yang dianeksasi Moskow pada 2014, merupakan area yang Krusial bagi migrasi lumba-lumba dan mamalia laut lainnya.
“Anda Bisa katakan mereka menghantam area yang sangat vital,” ujar Dmitry Glazov dari Institut Ekologi dan Evolusi seperti dikutip.
Sebuah video yang disiarkan oleh saluran TV pemerintah Vesti menunjukkan beberapa burung berlumuran minyak tengah mengepakkan sayap mereka dan berjuang Demi kembali terbang.
Selat Kerch merupakan jalur Penting Demi ekspor gandum dan produk bahan bakar Rusia.
Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekologi Rusia mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa minyak bahan bakar telah bocor ke laut, Tetapi skala tumpahannya Tetap belum Jernih.
Menteri Sumber Daya Alam dan Ekologi, Alexander Kozlov, menyatakan beberapa minyak bahan bakar kemungkinan telah tenggelam ke dasar laut karena cuaca dingin.
Satu Member kru kapal Volgoneft 212 tewas dalam insiden pada hari Minggu, sementara seluruh 14 kru kapal Volgoneft 239 berhasil diselamatkan. (Siti Khumaira Susetyo)
Baca juga: Peru Deklarasikan ‘Status Darurat Lingkungan’ di Area Tumpahan Minyak