Liputanindo.id – Israel menolak secara tegas desakan para sekutu Demi melakukan gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon. Israel Malah berjanji akan Maju menyerang Hizbullah hingga mencapai kemenangan penuh.
Penolakan itu disampaikan oleh Israel menjelang pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Majelis Biasa PBB, Jumat (27/9) waktu setempat. Desakan gencatan senjata ini disampaikan oleh Amerika Perkumpulan dan Prancis Ketika Bersua di sela-sela Majelis Biasa PBB di New York.
Tetapi Netanyahu dengan tegas menolak usulan gencatan itu. Netanyahu juga membantah bahwa ia telah meminta tentara Demi mengurangi serangan udara di Lebanon, dan menegaskan kembali bahwa ia sudah memerintahkan militer Demi Maju menyerang dengan kekuatan penuh.
Senda dengan Netanyahu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, juga menolak gencatan senjata apa pun di Lebanon.
“Kami akan Maju memerangi Grup teror Hizbullah dengan kekuatan penuh hingga kemenangan diraih dan Anggota utara kembali ke rumah mereka dengan selamat,” kata Katz, dikutip Anadolu, Jumat (27/9/2024).
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada Kamis malam bahwa serangan Israel telah menewaskan 92 orang di negara itu dan melukai 153 orang dalam 24 jam terakhir.
Lebih dari 1.500 orang telah tewas sejak permusuhan antara Israel dan Hizbullah meletus Oktober Lewat, dengan jumlah korban pada Kamis menjadikan jumlah orang yang tewas dalam serangan Israel di Lebanon sejak Senin saja menjadi lebih dari 700 orang.
Menurut Organisasi Global Demi Migrasi, Sekeliling 118.000 orang telah mengungsi akibat pertempuran di Lebanon selama seminggu terakhir.