34 Orang Tewas Akibat Topan Siklon Chido di Mozambik

Topan Chido hancurkan Mozambik. (Africa News)

Maputo: Setidaknya 34 orang tewas dan 43 orang terluka akibat hantaman Siklon Chido. Siklon menghantam tiga provinsi utara Mozambik pada Minggu dan Senin. 

 

Kepala badan penanggulangan bencana negara itu mengatakan jumlah tersebut Lagi awal, sementara tim penyelamat mencari di antara puing-puing. 

 

Setelah mengunjungi daerah yang terkena Pengaruh pada Senin malam, ketua Institut Nasional Kepada Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Mozambik, Luisa Meque, mengatakan Sekeliling 2,5 juta orang terkena Pengaruh siklon tersebut. 

 

“Beberapa distrik di provinsi Cabo Delgado, termasuk ibu kota Pemba, dilanda siklon dengan keras, dan tim di lapangan melaporkan kerusakan yang signifikan,” kata Meque, dilansir dari VOA, Rabu, 18 Desember 2024.

Cek Artikel:  Desak Pembebasan Mantan PM Pakistan, PBB: Penahanan Imran Khan Melanggar Hukum Dunia

 

Siklon tersebut mendarat pada Minggu di Mecufi, sebuah distrik di provinsi Cabo Delgado, dan kerusakan di daerah tersebut Nyaris total, dengan 100 persen rumah rusak dan sangat sedikit bangunan yang Lagi berdiri. 

 

Canjar Amade, salah seorang Penduduk mengatakan, dia selamat Demi siklon tersebut menghancurkan rumahnya. Menurutnya, angin bertiup kencang pada malam hari, dan rumahnya ambruk pada Senin pagi.

 

Spesialis meteorologi Acacio Tembe dari badan cuaca nasional mengatakan, provinsi Niassa dan Cabo Delgado, serta Kawasan lain di Mozambik, Lagi dilanda sisa-sisa badai, termasuk hujan dan angin kencang.

 

Sistem tersebut, yang juga melanda Malawi dan pulau Mayotte, diperkirakan akan menghilang di dekat Zimbabwe pada Selasa malam.

Cek Artikel:  Joe Biden Sesumbar Soal Minimnya Tindakan Netanyahu Lelah Kesepakatan Pembebasan Sandera

 

Mozambik dianggap sebagai salah satu negara yang paling parah terkena Pengaruh perubahan iklim Mendunia. Selama musim hujan, yang berlangsung dari Oktober hingga April, negara tersebut mengalami banjir siklus dan siklon tropis.

 

Para Spesialis mengatakan dengan potensi Pengaruh La Nina di Afrika selatan pada awal 2025, frekuensi dan intensitas hujan lebat dan siklon tropis diperkirakan akan meningkat di Samudra Hindia, dengan banjir diperkirakan terjadi di Kawasan yang Demi ini terkena Pengaruh kekeringan.

 

Baca juga: Kategori Listrik di Pulau Mayotte Terputus Akibat Terjangan Topan Chido

Mungkin Anda Menyukai