DUA orang tewas dan enam lainnya, termasuk beberapa siswa, terluka dalam penembakan di sebuah sekolah di Negara Bagian Wisconsin, Amerika Perkumpulan, menurut kepolisian. Korban jiwa adalah seorang guru dan seorang siswa. Tersangka, yang merupakan seorang siswa, juga tewas. Insiden maut itu terjadi di Sekolah Kristen Abundant Life, yang Mempunyai kelas mulai dari TK hingga kelas 12, di Kota Madison.
“Hari ini adalah hari yang menyedihkan, Bukan hanya bagi Madison tetapi juga bagi seluruh negara kita. Setiap anak, setiap orang di gedung itu, adalah korban, dan akan menjadi korban selamanya. Trauma seperti ini Bukan akan hilang begitu saja,” ujar Kepala Polisi Madison, Shon Barnes, Begitu konferensi pers.
Kepolisian Madison mengatakan jumlah korban jiwa sebanyak lima orang, yang sebelumnya diumumkan kepada pers, adalah data yang keliru. “Jadi, Eksis tiga orang yang meninggal. Total yang terluka sebanyak sembilan orang, termasuk mereka yang meninggal tersebut,” kata kepolisian melalui Facebook.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden telah mendapat informasi mengenai penembakan tersebut. AS sudah selama bertahun-tahun terkenal karena penembakan mematikan di sekolah, yang terjadi secara berkala dan beberapa di antaranya menewaskan puluhan korban.
“Pejabat senior Gedung Putih sedang berhubungan dengan Kenalan lokal di Madison Kepada memberikan dukungan sesuai kebutuhan,” kata wakil sekretaris pers Emilie Simons dalam pernyataan.
Banyak kalangan di masyarakat mengecam masalah kontrol senjata yang kurang diperketat sehingga anak-anak Lanjut menjadi korban jiwa. (Anadolu/P-3)