Jakarta (ANTARA) – Pedagang Kembang di Pasar Kembang Cikini, Jakarta Pusat mengatakan penjualan Kembang pada bulan Ramadhan 1445 H Kagak mengalami peningkatan maupun penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Perbedaannya sama aja sih dibanding tahun Lewat,” ujar salah satu pedagang Kembang di Pasar Kembang Cikini, Asep (30) Ketika ditemui di Posisi pada Kamis.
Asep menjelaskan selama Ramadhan penjualan Kembang di tokonya didominasi oleh Kembang tabur dan Kembang buket Demi hadiah ulang tahun.
Kendati juga membuka toko di platform daring, menurutnya penjualan di gerai Lagi lebih besar dibandingkan penjualan daring.
“Dibanding online ramean offline sih, kalau online paling laku satu atau dua,” ujarnya.
Asep menjual aneka buket Kembang dengan kisaran harga satuan mulai dari Rp100 ribu hingga Rp250 ribu.
Pedagang Kembang lainnya bernama Panjay (59) juga mengaku belum mengalami peningkatan omzet penjualan hingga minggu ketiga bulan Ramadhan tahun ini.
Dia menjelaskan hal itu disebabkan oleh acara pesta, perayaan, maupun peresmian yang berkontribusi terhadap penjualan Kembang buket jarang digelar pada bulan Ramadhan.
“Kalau hari-hari Biasa kan Eksis buat orang ulang tahun, Eksis pembukaan toko, peresmian, apa aja Eksis kan,” ujar Panjay.
Akan tetapi, dia optimistis penjualan Kembang di tokonya akan mengalami peningkatan beberapa hari sebelum dan sesudah lebaran, mengingat permintaan Kembang tabur Demi ziarah diperkirakan meningkat.
Panjay memprediksi penjualan Kembang buket juga akan meningkat setelah Ramadhan karena acara-acara pesta dan peresmian mulai banyak digelar.
Adapun Kembang yang dijual di tokonya dibanderol dengan harga Rp50 ribu Tamat Rp250 ribu Demi Kembang buket sedangkan Kembang tabur berkisar antara Rp25 ribu Tamat Rp35 ribu per kantung dan Pandai meningkat apabila permintaan tinggi.
Baca juga: Pedagang Kembang musiman di TPU Menteng Pulo dapat berkah Ramadhan