[ Review Test Ride ] Plus – Minus Honda EM1 e: . . . Handling, Speed, Percepatan & Fitur

liputanindo.com – Hari ini di Trek Astra Honda Safety riding Course Delta Mas – Jawa Barat, liputanindo berkesempatan Mencoba secara Langsung Honda EM1 e1:  , Walaupun sejatinya AHM terlebih dahulu memperkenalkan PCX Electric,  EM1 e: ini adalah Produk Skuter Listrik pertama Honda yang dijual Demi Lumrah. Dan ketika Langsung mencobanya Naik secara Tetap Menurut liputanindo, Metode terbaik Demi mendeskripsikan EM1 adalah Ini skuter Listrik yang sangat Mudah dan ringan digunakan.

Dengan berat 95kg Apabila baterai terpasang, Skuter listrik ini bahkan lebih ringan dibandingkan beberapa orang dewasa, dengan tinggi tempat duduk 740mm dan proporsi kecil menjadikannya Sangat Mudah Demi dinaiki dan dikendarai. Jarak Ke Handlebarnya pendek, profil sempit di antara kedua kaki Anda, dan bahkan pengendara termungil dan paling awam sama naik Sepeda motor pun harusnya dapat berkendara dengan EM1 ini dengan percaya diri.

Honda Kagak merahasiakan bahwa ini adalah Skuter yang ditujukan Demi menarik anak-anak muda yang sadar lingkungan terhadap merek tersebut. Demi mencapainya, Honda memang perlu Membangun sepeda motor listrik yang semudah mungkin digunakan dan itulah yang telah mereka lakukan.

Nggak perlu memeras otak dengan keras Demi mengoperasikannya dan setelah jalan maka tubuh ini akan dengan senang hati mengikuti skuter ini meluncur, gliding tanpa Bunyi sepanjang maksimum Kecepatan Yang membatasinya yakni 45 km/jam. Demi market Indoensia Honda EM1 hadir dalam tiga Pilihan Rona Putih, Hitam Dop dan merah dop

Bagaimanapun, Skuter ini ini setara dengan  skuter bermesin ICE/ Bakar 50cc dan Tetap dilengkapi dengan rem tromol dasar di bagian belakang. EM1 Dilengkapi dengan baterai lithium ion 10,3kg 50,3v yang memerlukan waktu enam jam Demi mengisi daya dari 0-100%, dan 160 menit (2,7 Jam) Demi kapasitas 25-75%, baterai ini dirancang Demi dicolokkan ke stopkontak dinding ( Via Charger external) sobat sekalian Berkualitas di rumah, atau di kantor – bertempat di stasiun pengisian daya .

Cek Artikel:  Intervew Ekslusif M Fadli : Irfan Ardiansyah sekarang Sudah Punya GPMono buat Latihan ATC!

Komponen suspensi dan pengeremannya Basic Banget tapi sudah cukup Demi mengatarkan performa EM1 melaju dengan . Anda akan mendapatkan dua mode, standar dan ECON, dan jangkauan yang diklaim dapat digunakan sejauh km Demi full Power Lanjut menerus. Penggantian Mode ini Dapat dilakukan Demi berkendara, Tetapi perubahan mode baru Dapat aktif setelah Throttel ditutup dulu yaa.

Perbedaan feel Tarikan Antara Mode Standar dan Mode ECON ? terasa Banget . . Mode ECON ini Terasa Lebih Lamban Lamban Akselerasinya, Plus Tip Speed Mode Econ lebih rendah dari Posisi Mode Standar. Demi liputanindo coba Top Speed Demi Mode Lumrah 48 km/jam sementara Demi Mode Econ mentok di 32 km/jam.

Sebenarnya Ini sih Cukup Demi membawa Kita berkomuter melintasi dalam kota dan Berkualitas kembali ke tempat asal. Tetapi memang Apabila dibayangkan Demi digunakan Traveling Keluar Kota, atau turing beratus ratus km, Skuter listrik ini sepertinya belum Dapat menggantikan sepeda motor berbahan bakar bensin. Tetapi ini tetap merupakan debut masa depan Mobilitas Listrik Sepeda Motor Honda di Indonesia. Kagak Acuh seberapa banyak kita julid, menjerit, dan mengecam skuter listrik mungil seperti ini karena terlalu Lamban,  terlalu pelan, bentuknya Yang mainstream, Ban Kecil dan Dalih Dalih Lain.

Cek Artikel:  Kawasaki Motor Indonesia Meluncurkan Kawasaki BRUTE dan MULE PRO-DXT

Demi liputanindo coba di Trek Astra Honda Safety riding Course, Karena sangat ringan, dan dengan roda depan kecil berukuran 12 inci di bagian depan, Honda EM1 e: terkadang terasa ‘terlalu lincah’ Demi kita mencoba mengubah arah dengan sangat Segera atau bahkan dengan gerakan paling halus Sekalipun. Dibutuhan waktu beberapa km Demi membiasakan diri, tetapi setelah sobat sekalian mengerti Kepribadian handlingnya, Kepribadian Percepatan serta kecepatan, pada akhirnnya Ini skuter yang cukup Fun.

Pengeremannya tipe CBS menggunakan cakram tunggal 190mm kaliper satu piston di depan yang terkombinasi dengan rem drum/ tromol 110mm di belakang. Performanya cukup Demi ukuran dan performanya . Feel Suspensinya sangat mendasar, pas Buat Komuter, sedikit lebih light feel ajrutannnya pada suspensi depan Dibandingkan Misalnya dengan Suspensi Garpu teleskopik Honda Beat.

Sementara  shock ganda dibelakang juga terasa Standard dan belum menawarkan penyesuaian . . Hanya cukup Demi mengawal Roda belakang. Joknya Pun berada di Kategori keempukan yang menengah . . Suatu hal yang wajar Secara SKuter ini berada di posisi Entry level di Kategorinya.

Motor brushless tiga fase Honda EM1 yang dapat ditemukan di hub Velg sisi kanan roda belakang menghasilkan tenaga Maksimum 1,7 kW/540 rpm dengan Torsi Maksimum diklaim mencapai 66,4 lb ft, yang terdengar sangat besar Demi sepeda motor seberat 95 kg dengan roda belakang 10 inci.

Cek Artikel:  Top-3 Etape 3 Rally Dakar 2020 Saudi Arabia dikuasai pembalap Honda

Tetapi setelah liputanindo coba, torsi besar ini Kagak mengartikan sobat akan menemukan Jambakan Percepatan Kagak terasa tiba-tiba/ mengejutkan.Alih alih Ngejambak, yang liputanindo rasakan adalah Throttle EM1 terasa tenang dan Kagak terlalu Intimidatif terlebih Demi Mode ECON . . . Dapat dibilang akselerasinya lebih Lamban Tengah . . . Padahal sebagai Bayangan kalo Bilangan Torsi ini Terdapat di Motor 150 cc ICE aja misalnya, Roda depan Dapat terangkat Demi gas dihentak Segera / tiba tiba hehehe.

Motor dan baterainya menghadirkan kehalusan khas Honda dan Kagak Terdapat Bunyi bising sama sekali terdengar di kuping liputanindo. Asliii, tak mendengar satu pun gumaman dari motor – hanya Bunyi nguing nguing kecil dan Bunyi ketika karet ban menyentuh Asphal Super grippy dari SR Course Delta mas ini yang terdengar dari arah Dasar roda. Halus, Kagak Kagak Terdapat getaran sama sekali seperti Kagak mengendarai apapun  . . sesuatu yang seperti Langit dan Bumi ketika kita coba Bandingkan dengan mesin pembakaran apapun bahkan produk Honda sendiri.

Kekurangan Honda EM1 e:Menurut liputanindo lebih ke Performa  . . Yaaa Minimal Tamat 60 km/jam lah, Lampau Jaraknya Juga Mungkin Dapat minimal 60 km serta satu Tengah Mudah Mudahan update kedepan EM1 Dapat menghadirkan Adaptor Internal sehingga Konsumen Dapat dengan mudah mengisi daya Ulang dirumah dengan Colokan PLN sendiri. – @liputanindo

Mungkin Anda Menyukai