RIBUAN Penduduk Israel berdemonstrasi menuntut kesepakatan pembebasan sandera yang Tetap ditahan di Gaza setelah lebih dari 14 bulan serangan militer Israel di Distrik Palestina.
“Kita Segala Dapat sepakat bahwa kita telah gagal Tamat sekarang dan kita Dapat mencapai kesepakatan sekarang,” kata Lior Ashkenazi, seorang aktor terkemuka Israel yang memimpin demontrasi di Tel Aviv dilansir dari TRT World, Minggu (15/12).
Putra Itzik Horn, Eitan dan Lair Tetap ditawan oleh Radikal Palestina di Gaza. Dia berharap perang segera berakhir dan segera bertindak menyelamatkan sandera yang tersisa.
“Akhiri perang, waktunya telah tiba Demi bertindak dan waktunya telah tiba Demi membawa pulang Segala orang,” ujarnya.
Terdapat rasa optimisme yang tersisa dalam beberapa hari terakhir bahwa gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera pada akhirnya mungkin tercapai, meskipun dihantui upaya mediasi yang gagal selama berbulan-bulan.
Qatar menegaskan kembali perannya Demi memediasi negosiasi gencatan senjata Gaza. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammad bin Abdulrahman Al Thani Ketika pembukaan Perhimpunan Doha ke-22.
Langkah tersebut dilakukan setelah Qatar menangguhkan upaya mediasi Dekat satu bulan Lewat, dengan Dalih kurangnya keseriusan dari pihak-pihak yang terlibat di dalam negosiasi tersebut.
Sheikh Mohammed menekankan bahwa keputusan Qatar Demi kembali berunding didorong oleh momentum baru dalam negosiasi tersebut, terutama setelah terpilihnya Presiden AS Donald Trump.
Perdana Menteri Qatar juga menyoroti krisis kemanusiaan yang berlangsung di Gaza dan mengkhawatirkan dampaknya menyebar ke negara lainnya.
Dia menggarisbawahi kebutuhan mendesak Demi melakukan segala upaya guna mengakhiri penderitaan rakyat di Gaza.
Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, menyebabkan Kematian lebih dari 44.600 orang, dengan sebagian besarnya adalah Perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. (Fer/P-3)