Siswi SD Positif HIV Tertular Ibunya Meninggal Dunia Setelah Dirawat 2 Hari di RSUD dr. Seotomo Surabaya

Liputanindo.id – Seorang anak Perempuan berisinial F (9) di Surabaya yang terkena HIV dari almarhumah ibu kandungnya dinyatakan meninggal dunia, Rabu (23/10/2024) Pagi hari pukul 00.30 WIB.

Anak Perempuan yang Tetap duduk di bangku sekolah dasar (SD) asal Kelurahan Mojo itu mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan dua hari di RSU dr. Seotomo sejak Senin (21/10/2024) Lampau. 

Innalillahi wa innailaihi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah ananda F tadi malam di RS Dr Soetomo smg diterima disisi Allah SWT & Husnul khatimah,” ujar Lurah Mojo Suwarti Demi dihubungi, Rabu.

Sementara itu, Bapak F mengatakan, jenazah tiba di rumah duka Sekeliling pukul 03.00 WIB dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Lazim (TPU) Karanggayam Sekeliling pukul 11.15 WIB.

Sang Bapak menceritakan sebelum kepergian putri keduanya itu, sikap F berbeda dari biasanya. Emosinya tampak Enggak Konsisten dan ketika diajak berbicara juga Enggak menyahut. 

Cek Artikel:  Jadi Saksi Persidangan Supriyani, Ahli Forensik: Luka Anak Aipda Wibowo Bukan Pukulan Sapu Ijuk Tapi Luka Bakar

“Semalam enggak Eksis ngeluh. Emosinya enggak Konsisten. Sikap berbeda dari biasanya,” kata pria berinisial D itu Demi ditemui di kediamannya. 

Bahkan, sebelum dinyatakan meninggal dunia, F juga sempat mengutarakan kalimat bahwa dia Enggak Senang selama ini. 

“Diajak ngomong kemarin sudah enggak dengar. Diajak ngomong enggak dengar kecuali dideketin ke telinganya. Dia mengutarakan saya kurang Senang,” ungkapnya. 

Tetapi, ketika ayahnya mencoba mencari Paham penyebab F Enggak Senang, anak keduanya itu Enggak menjawab, tetapi malah tertawa. 

“Saya tanya kenapa (enggak Senang), dia ketawa,” jelasnya. 

Lebih lanjut, D menyebut virus yang menyerang kekebalan tubuh F Membangun putrinya mengalami penurunan kondisi drastis. Bobotnya yang semula 24 kilogram, ketika meninggal dunia hanya seberat 11 kilogram.

Cek Artikel:  Ibu di Lombok Bunuh Bayi Hasil Interaksi Gelap, Melahirkan Sendiri di Kebun dan Panik Ketika Anaknya Nangis

Sebelumnya, nenek F, Kanipah (57), bercerita mulanya F sakit paru-paru sejak 2022 hingga dinyatakan positif HIV.

“F terkena paru-paru infeksi dan virus. Tahun 2022 awalnya dinyatakan kena TBC, kemudian diare, batuk gak berhenti berbulan-bulan. Lalu diopname satu hari di RS Husada Istimewa. Tiba-tiba dirujuk ke RSUD dr. Soetomo. Dari situ kata ayahnya ketahuan kalau HIV,” ungkap Kanipah Demi ditemui ERA di rumahnya, Gubeng, Surabaya, Selasa (22/10/2024).

Akhirnya, F harus kembali dirawat di RSUD dr. Soetomo sejak Maret hingga September 2024. Meski Lamban berobat, kondisi F semakin parah, dia terlihat sangat kurus, tampak bentuk tulangnya ditutupi kulitnya yang mulai mengering.

“Ia keliatan pucat, mulut Eksis jamur. Sebelumnya kan sudah dirawat 2 minggu dan pulang dari opname dia gak Bisa jalan. Kemarin terakhir waktu opname 3 minggu katanya stadium akhir, Lampau herpes di kaki, sekarang kayak cacar air. Di paha sudah kering,” ungkapnya.

Cek Artikel:  Viral Tukang Ojek di Depok Kesal kepada Pegawai Tuli, Picu Kemarahan Publik

Lebih lanjut, Kanipah pun menceritakan bahwa F positif HIV karena tertular oleh ibu kandungnya yang telah meninggal karena penyakit yang sama.

Ia pun menjelaskan bahwa Bapak kandung F dan ibu kandungnya sudah bercerai. Ibunya pun menikah Tengah. F yang tinggal Berbarengan ibunya sempat merawat ibunya yang sakit sebelum meninggal dunia.

“Ketularan Demi ngerawat mamanya. Waktu mamanya luka Eksis darah dan nanah, yang bersihin adik F, jadi tertular. Setelah ibunya meninggal 2021, ikut ayahnya di sini,” ujarnya.

Mirisnya Tengah, lanjut sang Nenek, adik sambung F juga meninggal dunia setelah 20 hari dilahirkan ibunya.

“Bayi 20 hari meninggal, adiknya, waktu ibunya itu nikah Tengah. Mamanya meninggal karena HIV juga,” ujar Kanipah.

Mungkin Anda Menyukai