17 Minibus Terjadi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Korlantas Polri Selidiki Penyebabnya

Liputanindo.id – Kepala Korps Lewat Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyelidiki penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jawa Barat.

Irjen Pol. Aan menjelaskan bahwa dari pengamatan awal, pihaknya menemukan fakta bahwa truk yang menyeruduk 17 mobil minibus itu berada di gigi tinggi Demi kecelakaan terjadi.

“Kami ke tempat kejadian perkara (TKP). Di situ, turunan kurang lebih 5 kilometer Tiba TKP. Kemudian, didapatkan fakta bahwa Demi posisi persneling Eksis di gigi 4. Artinya, ini gigi tinggi, sementara di situ (jalan, red.) turunan,” ucapnya kepada awak media yang dikutip di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Oleh karena itu, kata dia, penyidik Korlantas akan mencari jejak-jejak rem yang Lagi tersisa di Letak kejadian dalam olah TKP yang dilaksanakan pada pagi ini.

Cek Artikel:  Ditantang Jokowi Turun 12 Titik saat Kampanye Pilgub Jakarta, Pramono: Saya Akan Fight!

“Penyebabnya Lagi kami selidiki. Dapat Elemen Sosok, Dapat Elemen kendaraan itu sendiri, Dapat Elemen jalan maupun cuaca. Ini Sekalian akan kami selidiki,” ucapnya.

Adapun pada Selasa pagi pukul 07.10 WIB, pihak kepolisian telah memulai olah TKP Letak kecelakaan. Imbasnya, Demi sementara waktu, Lewat lintas akan dialihkan keluar melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning di KM 116 dan masuk kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84 mulai pukul 07.30-08.30 WIB.

Diketahui, kecelakaan beruntun antara sebuah truk dan 17 minibus itu terjadi pada Senin (11/11) sore. Jasa Marga mencatat satu orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Dari informasi di lapangan, kecelakaan diduga terjadi akibat kendaraan truk yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta mengalami rem blong, sehingga Enggak dapat mengendalikan laju kendaraannya dan menabrak kendaraan-kendaraan di depannya.

Cek Artikel:  PDIP Ragu Pilkada 2024 Judril Begitu Prabowo Turun Kasta Jadi Jurkam Luthfi-Yasin

Mungkin Anda Menyukai