PEMERINTAH melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah layak huni.
Hingga 31 Juli 2024, BP Tapera telah menyalurkan pembiayaan perumahan senilai Rp142,11 triliun untuk 1.522.035 unit rumah di seluruh Indonesia, sebuah capaian yang menjadi tonggak penting dalam sejarah pembiayaan perumahan nasional.
Pembiayaan ini terbagi dalam dua skema utama: penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang mencakup 1.508.298 unit rumah senilai Rp140,016 triliun, serta Pembiayaan Tapera yang mulai berjalan sejak 2021 hingga 31 Juli 2024 dengan total 13.737 unit rumah senilai Rp2,10 triliun.
Baca juga : Kinerja Bank Penyalur Pembiayaan Tapera dan FLPP Periode Q-2 2024 Dievaluasi
Sebagai lembaga yang mengemban amanah untuk menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang, BP Tapera berperan penting dalam memenuhi kebutuhan rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Peran ini semakin diperkuat dengan kepercayaan yang diberikan kepada BP Tapera sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP). #MIA (RO/Z-10)
Kisah Inspiratif dari Penerima Manfaat
Program yang dikelola BP Tapera telah membawa dampak positif bagi jutaan masyarakat Indonesia, termasuk Via Octaviani, seorang guru di SDN Pantai Asa Jaya 04, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga : Sama-sama Bantu MBR Punya Rumah, Apa Bedanya Tapera dan FLPP?
Via adalah penerima manfaat dari Pembiayaan Tapera yang merasa sangat terbantu oleh program ini.
“Lekas dan efektif prosesnya. Bangunan dan kondisi rumahnya pun bagus, meskipun rumah subsidi tapi berkualitas,” ujar Via dengan penuh rasa syukur.
Via melihat rumah sebagai fondasi utama dalam pendidikan keluarga, tempat orang tua dan anak dapat saling belajar dan berkembang bersama.
Baca juga : Mendorong Economic Engine Diharapkan Bantu Mengurangi 12,7 Juta Backlog Sektor Perumahan
Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Muhammad, seorang penghuni Perumahan Indirisma Regency 2 di Malang, Jawa Timur, juga merasakan manfaat dari program FLPP.
“Program FLPP sangat membantu kami untuk memiliki rumah yang layak. Proses pengajuan KPR relatif mudah dan terjangkau, membuat kami merasa lebih nyaman dan aman di lingkungan yang sehat,” ujarnya.
Baca juga : Respon Isu Strategis Pembiayaan Perumahan, BP Tapera Luncurkan Tapera Digital Services
Tantangan dan Upaya
Meski banyak capaian positif, BP Tapera terus berupaya menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan kebutuhan perumahan nasional.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, menyebutkan beberapa tantangan utama, seperti backlog kepemilikan rumah yang telah mencapai 6,9 juta rumah tangga, dan ketimpangan akses serta daya beli masyarakat.
Buat menjawab tantangan ini, BP Tapera tidak bisa bekerja sendiri.
Dukungan pemerintah melalui APBN, perbankan, dan pengembang perumahan sangat diperlukan.
Program FLPP yang dijalankan sejak 2010 hingga 2024 diperkirakan telah mengurangi backlog rumah MBR sebesar 7,5%, dengan kontribusi pada tahun 2024 diharapkan mampu mengurangi backlog hingga 1,3%.
BP Tapera juga berupaya meningkatkan ketersediaan dana dan memperluas akses pembiayaan, terutama bagi masyarakat informal, dengan mengelola dana jangka panjang berbasis tabungan.
Ini diharapkan dapat menggantikan peran APBN dan mengatasi masalah funding mismatch dalam pembiayaan perumahan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, BP Tapera berkomitmen untuk terus memperjuangkan amanah mulia ini, sehingga masyarakat Indonesia, khususnya MBR, dapat memiliki rumah layak huni yang terjangkau.
Dengan dukungan semua pihak, diharapkan upaya ini dapat berjalan efektif dan memberikan dampak signifikan bagi pemenuhan kebutuhan perumahan nasional. (Z-10)