Yoon Suk-yeol Absen dalam Panggilan Pengadilan Korsel usai Dimakzulkan

Yoon Suk-yeol telah dimakzulkan dari posisi presiden Korea Selatan pada 14 Desember 2024. (Anadolu Agency)

Seoul: Yoon Suk-yeol yang dimakzulkan dari posisi presiden Korea Selatan menentang panggilan pengadilan yang dikeluarkan tim jaksa penuntut yang menangani penyelidikan atas pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember.

Yoon Kagak muncul dalam pemanggilan hari Minggu ini, meski tim penuntut Spesifik telah mengirim panggilan kepada Yoon pada hari Rabu, memintanya hadir Demi diinterogasi.

Jaksa bermaksud Demi segera mengirim panggilan kedua kepada Yoon, yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kemungkinan tuduhan pengkhianatan setelah deklarasi darurat militernya yang dibatalkan.

Korea Selatan – ekonomi terbesar keempat di Asia – terjerumus ke dalam krisis politik yang semakin dalam ketika Yoon mengumumkan pemberlakuan darurat militer, yang diblokir parlemen beberapa jam kemudian.

Cek Artikel:  Disuruh Israel, Binance Sita Mata Fulus Kripto Kaum Palestina

Yoon dimakzulkan Majelis Nasional yang dipimpin oposisi pada Sabtu kemarin, setelah beberapa Member parlemen partai berkuasa mendukung mosi tersebut.

Dia selamat dari langkah pemakzulan pertama awal bulan ini setelah Member parlemen Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa memboikot pemungutan Bunyi.

Nasib Yoon kini berada di tangan Mahkamah Konstitusi Korsel, yang Mempunyai waktu 180 hari Demi menegakkan atau membatalkan pemakzulan. Apabila pemakzulan ditegakkan, pemilihan Standar presiden baru harus diadakan dalam waktu 60 hari.

Langkah pemimpin berusia 63 tahun itu telah membuka penyelidikan luas, termasuk terhadap Yoon sendiri, yang telah menjadi presiden aktif pertama di Korsel yang menghadapi tuduhan pengkhianatan dan pemberontakan serta Embargo bepergian.

Cek Artikel:  Penjagaan Polisi Korsel Tetap Ketat Meskipun Darurat Militer Dicabut

Yoon terpilih pada 2022 Demi masa jabatan lima tahun hingga 2027. Tetapi pemerintahannya menjadi Kagak berdaya setelah oposisi Esensial Partai Demokrat memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen yang diadakan pada April tahun ini.

Setelah pemakzulan tersebut, Yoon berjanji Demi melakukan yang terbaik bagi negara “Tamat akhir.”

Baca juga:  Presiden Interim Korsel Bertekad Pulihkan Situasi Pascapemakzulan Yoon

Mungkin Anda Menyukai