Ilustrasi, Gedung Kementerian Perhubungan. Foto: dok Setkab.
Jakarta: Juru Bicara Menteri Perhubungan Elba Damhuri menegaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan sarana dan prasarana di Segala moda transportasi Demi menghadapi momen Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Pertama, Kemenhub menyiapkan 32.130 unit bus dengan jumlah kapasitas 1,2 juta penumpang, dari 113 terminal (tipe A). Di laut, kita siapkan 764 unit kapal laut dari 110 pelabuhan laut,” kata Elba Ketika dihubungi, Minggu, 15 Desember 2024.
Sedangkan Demi moda transportasi kereta, Elba menyebut Kemenhub menyediakan sebanyak 2.683 kereta dengan jumlah kapasitas 4,1 juta orang. Di sisi lain Demi moda transportasi udara, pihaknya tengah menyiapkan 417 unit pesawat dengan jumlah kapasitas 8 juta-9 juta penumpang di 56 bandara.
“Demi penyeberangan, Terdapat 159 unit kapal penyeberangan dengan jumlah kapasitas 2,1 juta penumpang,” beber dia.
Di samping itu, Elba menegaskan, Kemenhub telah mengambil beberapa langkah dan kebijakan strategis agar arus Nataru kali ini berjalan Lancar. Kemenhub, sambungnya, Berbarengan kepolisian, lintas-kementerian, BMKG, BNPB, hingga pemerintah daerah Maju bersinergi, berkoordinasi, dan berkolaborasi Demi menyiapkan Nataru ini dengan Bagus dan Lancar.
“Pusat perhatian Penting tetap pada kelancaran, keamanan, dan keselamatan arus penumpang dan kendaraan di jalan Demi Segala moda transportasi. Sejumlah risiko juga sudah dimitigasi mulai dari kemacetan, penumpukan kendaraan, tanah longsor, hingga risiko cuaca ekstrem,” ucap dia.
Kesiapan pada setiap angkutan
Pada angkutan darat, lanjut dia, telah disediakan kantong parkir dan buffer zone di akses ke pelabuhan penyeberangan, pemberlakuan delaying system, pemberlakuan contra flow, serta kategorisasi kondisi antrean di pelabuhan penyeberangan.
Kemudian pada angkutan laut, Kemenhub telah menyiapkan kapal navigasi dan patroli Demi tanggap darurat kejadian luar Standar, protokol tanggap darurat penanganan kejadian Tak terduga, serta buffer area dalam kawasan pelabuhan dan penyiapan pelabuhan alternatif.
Sementara pada angkutan udara, Kemenhub telah menyiapkan informasi dan koordinasi penanganan Pengaruh aktivitas vulkanik, kategorisasi kompensasi dan ganti rugi keterlambatan penerbangan, serta penanganan kemacetan traffic darat pada akses ke bandara.
“Pada angkutan kereta api diselenggarakan Daerah Pemantauan Spesifik (Dapsus) beserta personel dan sarana standby, kesiapan alat material Demi siaga (AMUS) di beberapa titik rawan bencana, serta sosialisasi dan penyiagaan personel Kemenhub pada perlintasan sebidang yang rawan Stagnan,” Terang Elba.
(Ilustrasi kesiapan angkutan transportasi darat. Foto: MI/Bary Fathahilah)
Kemenhub juga telah menyiapkan personel tambahan Demi membantu kelancaran arus mudik dan balik Nataru termasuk dengan melibatkan mahasiswa-mahasiswi/taruna-taruna sekolah kejuruan yang Terdapat di Dasar Kemenhub. “Para taruna ini akan membantu di simpul-simpul rawan kemacetan dan penumpukan kendaraan,” ungkap Elba.
Elba juga mengajak masyarakat Demi menggunakan transportasi Standar selama Nataru ini mengingat berbagai pelayanan kendaraan yang tersedia mulai dari bus, kereta, pesawat, kapal laut, kapal penyeberangan, hingga angkutan travel Formal.
“Masyarakat kita ajak Demi mematuhi segala aturan di jalan, memperhatikan informasi cuaca, mengontrol barang bawaan terutama Demi pesawat, dan menjaga sikap saling respek selama di jalan. Sikap saling respek ini harus menjadi teladan kita terutama di Ketika terjadi kemacetan, penumpukan, maupun tertundanya perjalanan,” tutup dia.