Soal Embargo Sekjen PBB ke Israel, Dewan Keamanan PBB: Tindakan Kontradiktif

Liputanindo.id – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mendesak Personil-Personil PBB Kepada menjaga Rekanan Bagus dengan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres. DK PBB juga mendesak agar Personil PBB Tak melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi mengganggu kerjanya. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Tetap Swiss Kepada PBB Pascale Baeriswyl, mewakili Swiss sebagai pemegang jabatan Presiden DK PBB bulan ini, usai rapat DK PBB, Kamis (3/10).

“Personil Dewan Keamanan PBB menegaskan kembali dukungan penuh mereka kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres serta pentingnya peran Guterres serta PBB,” kata Baeriswyl, dikutip Anadolu, Jumat (4/10/2024).

Baeriswyl mengatakan bahwa DK PBB mendorong Seluruh negara Personil PBB Kepada senantiasa menjalin Rekanan yang produktif dan efektif dengan sekretaris jenderal, termasuk dengan menghindari tindakan yang dapat merintanginya dalam melaksanakan tugas.

Cek Artikel:  Hizbullah Tembakkan 70 Misil ke Israel

“Personil Dewan Keamanan PBB menggarisbawahi bahwa keputusan menutup komunikasi dengan Sekretaris Jenderal PBB ataupun PBB pada umumnya adalah kontraproduktif, khususnya dalam konteks ketegangan yang meningkat di Timur Tengah,” ujarnya. 

Otoritas Israel pada Rabu (2/10) menyatakan Sekjen PBB Antonio Guterres sebagai persona non grata, sehingga ia tak Dapat masuk Israel. Guterres mengecam konflik yang meluar ke Timur Tengah.  

“Saya mengecam meluasnya konflik di Timur Tengah dengan eskalasi dan eskalasi Tengah,” kata Guterres dalam pernyataannya merespons serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10). 

Pernyataan tersebut Membangun murka Israel karena menganggapnya tak secara gamblang menyebut Iran sebagai pelaku serangan rudal dan tak secara langsung mengecam Teheran.

Cek Artikel:  Telepon Blinken Demi Tiba di Israel, Menlu Saudi Desak Perang Berakhir di Gaza

Merespons tindakan Israel tersebut, sejumlah negara dan badan Dunia, termasuk Dewan Keamanan PBB, serentak pasang badan Kepada membela dan mendukung Guterres. 

Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, pun menyebut penetapan status persona non grata sebagai serangan lain terhadap staf PBB oleh Tel Aviv. Dujarric juga menegaskan bahwa PBB Tak mengakui konsep persona non grata berlaku Kepada stafnya.

Mungkin Anda Menyukai