Aroma Politik di Piala Dunia U-20

Alinea pertama mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Dan oleh Karena itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena Bukan sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dalil inilah yang menjadikan sebagian masyarakat menolak kehadiran tim sepak bola Israel dalam gelaran Piala Dunia U-20.

Asal kita Mengerti. Buat mendapatkan kepercayaan tuan rumah Piala Dunia U-20 Bukan mudah. Indonesia sudah berjuang Wafat-matian Buat mendapatkan kesempatan yang mungkin seumur-umur republik ini belum tentu didapat Tengah.Segala itu menjadi buyar seketika, ketika Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan sikap menolak Israel berlaga di Bali. Dia menjilat ludahnya sendiri setelah Januari 23 yang Lewat menandatangani kesepakatan tersebut, bahkan siap mendukung ajang itu tampil di Pulau Dewata. Setali tiga Doku, serupa dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengungkapkan hal serupa.

Cek Artikel:  https://mediaindonesia.com/video/detail_video/1275-bedah-editorial-mi-cerdas-ambil-keputusan

Kondisi ini mau Bukan mau memang menyeret posisi Ketua Standar PSSI Erick Thohir berpikir keras. Lobi yang dilakukan Erick terhadap FIFA Rupanya Bukan membuahkan hasil yang menggembirakan. Tapi apa mau dikata. FIFA itu lebih berkuasa ketimbang PBB. Kalau dibilang FIFA juga bermain dengan politik. Bukan pernah Dapat olahraga dilepaskan dari politik Bukan Dapat juga olahraga dan politik Bukan berjalan. Keduanya Dapat berjalan. Tetapi letakkanlah keduanya secara proporsional.

Mungkin Anda Menyukai