Guardiola Akui Krisis Manchester City Makin Dalam usai Kalah dari Juve

Guardiola Akui Krisis Manchester City Makin Dalam usai Kalah dari Juve
Pep Guardiola.(DOK MANCHESTER CITY)

MANCHESTER City semakin terjerumus ke dalam krisis setelah mengalami kekalahan 0-2 dari Juventus pada lanjutan Perserikatan Champions, Rabu (12/12) WIB. Kesempatan the Citizens Demi mencapai babak 16 besar kini terancam. 

Juve memberikan kekalahan ketujuh dalam 10 pertandingan City asuhan Pep Guardiola. Meski tampil dominan, City tak Bisa menembus tembok pertahanan tuan rumah. 

“Juve adalah tim yang hebat dan saya mendoakan yang terbaik bagi mereka. Saya mengucapkan selamat atas kemenangan mereka, masa depan adalah Punya mereka. Ini adalah waktu yang Jelek bagi kami, kami sedang berjuang,” kata Guardiola. 

Cek Artikel:  Emiliano Martinez sabet penghargaan kiper terbaik FIFA 2024

“Tetapi Metode bermain kami akan menyelamatkan kami, itu akan membawa kami kemenangan. Kami harus gigih, Tak Eksis Dalih sekarang karena kami belum menang dalam begitu banyak pertandingan,” imbuhnya. 

Krisis City makin dalam karena dari 10 laga di Seluruh ajang, Laskar Guardiola hanya menang satu kali, imbang dua kali, dan kalah tujuh kali. 

Pemenang Inggris itu kini merana di posisi ke-22 klasemen Perserikatan Champions, hanya mengumpulkan delapan poin dari enam pertandingan di fase Perserikatan. 

Itu Membikin City hanya berjarak satu poin di atas 12 posisi terbawah. Dua pertandingan tersisa City melawan Paris Saint-Germain (PSG) dan Club Brugge. 

Cek Artikel:  Erick Thohir Harus Tanggung Jawab Kekalahan Timnas Indonesia Dari Australia

Lima poin memisahkan City dari delapan posisi teratas yang akan lolos Mekanis ke babak 16 besar. Posisi mereka Demi ini secara realistis minimal harus mengamankan posisi playoff. 

City buntu karena kehilangan umpan terakhir Demi masuk ke area berbahaya. Kesempatan terbaik mereka ketika di babak pertama tercipta melalui Erling Haaland Tetapi Tetapi Bisa diselamatkan kiper Juve. 

Soal kebobolan dua gol, Guardiola merasa bukan karena kesalahan pertahanan yang menyebabkan kekalahan. 

“Saya menganalisis, menggunakannya, apa yang terjadi dalam hasil. Tentu saja saya mempertanyakan diri sendiri, di Demi-Demi Berkualitas, di Demi-Demi Jelek,” ujarnya. (UEFA/Z-6)

Mungkin Anda Menyukai