Waspada, Ini Bahaya Tersembunyi dari Renang

Waspada, Ini Bahaya Tersembunyi dari Renang
Ilustrasi – Anak-anak berenang di pantai rentan terhadap hipotermia(Antara)

Sebuah postingan yang baru-baru ini viral di Facebook mengungkapkan bahaya serius yang mungkin belum banyak disadari orangtua saat anak-anak mereka berenang. 

Heather Cassani, seorang ibu dari Massachusetts, membagikan pengalaman menegangkan yang dialaminya di Hampton Beach, New Hampshire, untuk memperingatkan orangtua mengenai risiko yang mungkin tampak sepele tetapi sebenarnya berbahaya.

Heather dan keluarganya menikmati hari yang cerah di pantai dengan suhu yang nyaman, berkisar antara 70-80 derajat Fahrenheit (21-26 derajat celcius). Tetapi, kebahagiaan mereka segera terganggu ketika putranya yang berusia 10 tahun, Declan, mulai merasakan ketidaknyamanan setelah beberapa kali bermain di air. Cassani awalnya mengira Declan hanya merasa lelah atau mungkin mual akibat sarapan yang berlebihan, tetapi kondisi Declan dengan cepat memburuk.

Baca juga : Ini Tips Menjaga Keselamatan Anak Begitu Berenang

Declan mulai menunjukkan tanda-tanda yang sangat mengkhawatirkan, seperti kebingungan dan pusing, sebelum akhirnya terjatuh. 

“Begitu Declan mulai jatuh dan tampak bingung, kami tahu sesuatu yang serius sedang terjadi dan segera mencari bantuan,” ujar Cassani. 

Berhasil, beberapa perempuan yang kebetulan bekerja di bidang medis berada di sekitar mereka dan segera membantu. Mereka memanggil penjaga pantai dan layanan darurat untuk mendapatkan bantuan.

Cek Artikel:  Jels Ini Bahaya Menyepelekan Mata Kering

Baca juga : Ini Tiga Langkah Dampaktif Bagi Orangtua untuk Beri Edukasi Seks pada Remaja

Setelah pemeriksaan, petugas medis menemukan Declan mengalami hipotermia akibat air laut yang sangat dingin, dengan suhu sekitar 52 derajat Fahrenheit (sekitar 11 celcius). Hipotermia adalah kondisi medis yang berbahaya dan terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 95°F (35 celcius). 

Meskipun cuaca di sekitar mungkin tidak terlalu dingin, suhu air laut yang rendah dapat menyebabkan hipotermia, terutama pada anak-anak yang tubuhnya lebih rentan terhadap kehilangan panas.

Kisah ini menjadi viral dan memicu banyak diskusi di media sosial. Banyak orangtua terkejut setelah mengetahui bahaya ini. Dr Syeda Amna Husain, seorang dokter anak bersertifikat, menjelaskan anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa. 

Baca juga : Orangtua Diingatkan Pilih Produk Perawatan Anak yang Alami

“Air yang suhunya di bawah 70°F bisa sangat berbahaya bagi anak-anak,” ungkap Dr. Husain. “Selalu pastikan suhu air nyaman untuk anak-anak dan pantau terus tanda-tanda peringatan.”

Tanda-Tanda Hipotermia yang Harus Diwaspadai

Dr. Gareth Nye dari Chester Medical School menjelaskan beberapa gejala hipotermia yang perlu diperhatikan:

Cek Artikel:  Kurang Aktivitas Fisik, Ibu Rumah Tangga Pandai Terkena Saraf Terjepit

Menggigil 

Ini adalah respons awal tubuh terhadap suhu dingin. Apabila anak mulai menggigil, itu bisa jadi tanda bahwa tubuhnya berjuang untuk menghangatkan dirinya sendiri.

Baca juga : Ini Krusialnya Mendeteksi Awal Gejala Diabetes pada Anak

Kulit Dingin 

Apabila kulit anak terasa dingin saat disentuh, ini adalah tanda bahwa suhu tubuhnya mungkin turun.

Bicara Kagak Terang 

Kesulitan dalam berbicara atau mengungkapkan diri bisa menjadi indikasi masalah serius.

Kebingungan 

Apabila anak tampak bingung atau tidak mampu fokus, ini adalah tanda bahwa suhu tubuhnya mungkin sudah sangat rendah.

“Apabila anak Anda mengalami kulit yang berubah menjadi biru atau pernapasan yang melambat, ini adalah tanda keadaan darurat dan memerlukan perhatian medis segera,” kata Dr. Nye. Gejala ini bisa menunjukkan hipotermia sudah dalam tahap yang sangat serius.

Langkah-Langkah Pertolongan Pertama

Apabila Anda mencurigai anak mengalami hipotermia, segera lakukan langkah-langkah berikut:

Pindahkan ke Tempat yang Hangat 

Segera bawa anak ke tempat yang lebih hangat dan lepaskan pakaian basah mereka.

Gunakan Selimut Hangat 

Bungkus anak dengan selimut hangat untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Anda juga bisa menggunakan botol air panas atau paket panas kimia, tetapi hindari pemanasan yang terlalu cepat.

Cek Artikel:  Ketahui Penyebab Bau Ketiak dan Metode Mengatasinya

Pantau Kondisi Anak 

Perhatikan pernapasan dan sirkulasi anak. Jangan menggunakan pemanas langsung atau merendam anak dalam air hangat, karena ini bisa menyebabkan shock.

Pencegahan Terdapatlah Kunci

Buat mencegah hipotermia, Dr. Husain merekomendasikan beberapa langkah pencegahan penting:

Pantau Suhu Air 

Niscayakan suhu air tidak terlalu dingin untuk anak-anak. Apabila suhu air di bawah 70°F, sebaiknya anak tidak berenang.

Jangan Biarkan Anak Berenang Sendirian 

Selalu awasi anak saat berenang dan pastikan mereka beristirahat secara teratur.

Kenakan Pakaian Hangat Setelah Berenang 

Setelah berenang, pastikan anak mengenakan pakaian hangat dan segera mengeringkan diri.

Pindah ke Tempat yang Lebih Hangat 

Apabila memungkinkan, pindah ke lingkungan yang lebih hangat atau kurang berangin setelah berenang, karena angin dapat mempercepat kehilangan panas tubuh.

Kisah Heather Cassani dan putranya merupakan pengingat penting bahwa bahaya bisa datang dari tempat yang tidak terduga. Dengan memahami risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari kejadian serupa di masa depan. (Parents/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai