Mangkir dari Kewajiban Dinas Nasional Singapura, WN Amerika Dihukum Sembilan Minggu Penjara

Liputanindo.id – Seorang Kaum negara Amerika Perkumpulan dijatuhi hukuman penjara sembilan minggu atas kasus pelanggaran yang terkait dengan kegagalan memenuhi kewajiban Dinas Nasional (NS). 

Garrett Alexander Gan Kok Leng (40) mengaku bersalah atas pelanggaran menjalankan Dinas Nasional (NS), yang diwajibkan bagi Kaum Singapura. Status kewarganegaraan Singapura yang dimiliki Gan berasal dai ayahnya yang merupakan Kaum negara Singapura.

Gan mengaku bersalah atas dua tuduhan berdasarkan Undang-Undang Pendaftaran karena tinggal di luar Singapura selama total lebih dari tiga tahun tanpa izin keluar yang Absah, dari 31 Mei 2003 hingga 28 September 2006.

Wakil Jaksa Penuntut Lazim, Timotheus Koh, mengatakan Gan Enggak menyerahkan diri secara sukarela. Dia pun ditangkap pada 22 Januari tahun ini di Bandara Changi. 

“Dia menyadari bahwa dia Mempunyai masalah yang belum terselesaikan terkait kewajiban NS-nya tetapi Enggak melapor kepada, atau memperoleh Penerangan dari Kementerian Pertahanan tentang kewajiban NS-nya selama periode yang disebutkan di atas dan hingga penangkapannya,” kata Koh, dikutip CNA, Selasa (8/10/2024). 

“Dia sama sekali Enggak menjalankan kewajiban NS-nya,” sambungnya.

Koh meminta hukuman penjara sembilan hingga 10 minggu Demi Gan, sementara pengacara pembela, Danny Quah, meminta sembilan minggu.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh pengadilan, Gan berusia 16 Sebelah tahun pada bulan Maret 2001 dan menjadi subjek Undang-Undang Pendaftaran. Ia mendaftar Demi Dinas Nasional pada bulan Februari 2002 dan dinyatakan layak Demi bertugas pada bulan April 2003.

Cek Artikel:  Maduro Rombak Kabinet di Tengah Penolakan Oposisi

Begitu Gan berusia 18 tahun pada bulan September 2002, sebuah pemberitahuan pendaftaran dikeluarkan ke alamat terdaftarnya di Singapura, yang mengharuskannya Demi melapor pendaftaran pada bulan Oktober 2003. Tetapi, ia Enggak muncul.

Pengacaranya lantas member pembelaan dengan mengatakan Gan kembali ke AS pada bulan Juni Demi merawat ayahnya yang terkena stroke.

Lewat, kata Quah, Gan mengajukan permohonan visa jangka pendek ke Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) Demi tinggal di Singapura dan merawat ayahnya ketika ia menderita stroke.

“Tuan Gan Enggak meninggalkan Singapura Demi menghindari kewajiban NS-nya, mengabaikan tugasnya Sembari mengejar kepentingannya sendiri,” kata Quah.

“Sebaliknya, ia meninggalkan Singapura Demi AS di mana ia telah menjadi Kaum negara sejak lahir,” tambahnya. 

Berulang kali mangkir dari panggilan, seorang inspektur pendaftaran melakukan kunjungan ke alamat rumah Gan di Singapura dan mengeluarkan pemberitahuan pendaftaran yang diakui oleh ibu Gan.

Berdasarkan pemberitahuan tersebut,  Gan diharuskan Demi melapor pendaftaran pada hari berikutnya, tetapi ia Kembali-Kembali Enggak muncul.

Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa Gan meninggalkan Singapura pada bulan Mei 2003 tanpa izin keluar yang Absah. Dia tetap berada di luar Singapura tanpa izin hingga 28 September 2006.

Cek Artikel:  Hadiri KTT BRICS, Presiden Mahmoud Abbas Berharap Palestina Dapat Jadi Personil Tetap

Pada 29 September 2006, karena Gan Enggak melepaskan kewarganegaraan AS-nya dan mengambil sumpah pelepasan, kesetiaan, dan kesetiaan dalam waktu 12 bulan sejak berusia 21 tahun, dia secara Mekanis kehilangan kewarganegaraan Singapuranya. 

Quah mengatakan Gan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di AS sebelum pindah ke Singapura Serempak orang tuanya Sekeliling bulan Juni 1994. Pengacara tersebut menambahkan bahwa Gan Enggak pernah menikmati manfaat paspor Singapura karena ia Enggak pernah mendapatkannya.

“Karena Tuan Gan lahir di AS, ia Mempunyai paspor AS dan menggunakan paspor AS-nya Demi bepergian. Setiap kali ia memasuki Singapura, ia diperlakukan sebagai orang asing,” jelasnya.

Terkait kewajiban Dinas Nasional, Quah mengatakan kliennya Enggak dengan sengaja mencoba menghindari pihak berwenang. Dia meyakini kekelirua  bahwa kewajiban NS yang mungkin dimilikinya sebagai Kaum negara Singapura telah dihilangkan, setelah ICA mencabut kewarganegaraannya pada September 2006.

“Keyakinan ini diperkuat oleh fakta bahwa dia telah masuk dan keluar Singapura beberapa kali tanpa masalah apa pun,” kata pengacara tersebut. 

“Baru ketika dia ditahan di Bandara Changi Begitu dia mencoba meninggalkan Singapura pada 22 Januari 2024, dia diberi Mengerti tentang pemberitahuan pendaftaran yang diberikan ke alamatnya dan bahwa dia sedang diselidiki atas pelanggaran yang dilakukan berdasarkan Undang-Undang Pendaftaran,” imbuhnya. 

Quah menambahkan bahwa ibu Gan telah meninggal, dan Keluarga laki-lakinya menghabiskan beberapa waktu di penjara karena pelanggaran serupa. 

Cek Artikel:  Amerika Perkumpulan Bilangant Tangan Soal Pembunuhan Ismail Haniyeh, Sebut Tak Ikut Terlibat

“Itu salah satu situasi malang yang tampaknya luput dari perhatian,” kata pengacara Gan. 

Dalam putusannya, hakim mengatakan situasi pelaku mungkin tampak aneh baginya, tetapi pelaku lain mungkin mengalami situasi yang sama. Tetapi, ia mencatat penyerahan diri Gan dan pengakuan bersalahnya di awal dan menjatuhkan hukuman di batas Rendah dari kisaran tersebut.

Seorang juru bicara MINDEF mengatakan jumlah total orang yang mangkir yang dijatuhi hukuman penjara adalah 27 orang, termasuk Gan, sejak kerangka kerja hukuman Pengadilan Tinggi Demi orang yang mangkir dari NS ditetapkan pada tahun 2017.

MINDEF mengatakan mengambil sikap tegas terhadap mereka yang melakukan pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Pendaftaran.

“Segala Kaum negara pria Singapura dan penduduk tetap Mempunyai kewajiban Demi melayani NS, dan Krusial bahwa NS Mempunyai dukungan dan komitmen dari Segala Kaum negara Singapura. Demi mencapai hal ini, kita harus mematuhi prinsip-prinsip dasar universalitas dan kesetaraan dalam NS,” kata juru bicara tersebut. 

“Kalau kita mengizinkan Kaum negara Singapura atau PR yang berada di luar negeri Demi menghindari NS atau memilih Ketika mereka Mau melayani NS, kita Enggak bersikap adil terhadap sebagian besar prajurit nasional kita yang melayani negara mereka dengan Taat, dan lembaga NS akan dirusak,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai