Karangan Merekah BEM FISIP Unair Sindir Prabowo-Jokowi, Rektor Unair Minta Pendapat Pribadi Jangan Libatkan Institusi

Liputanindo.id – Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih angkat bicara terkait polemik karangan Merekah seni satir BEM FISIP Buat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran.

Akibat kejadian itu, kepengurusan tiga mahasiwa BEM FISIP sempat dibekukan oleh dekanat. Tetapi, telah dicabut oleh Dekan Prof Bagong setelah melakukan pertemuan dengan Presiden BEM FISIP Tuffahati Ullayyah Bachtiar.

Menanggapi itu, Prof Nasih menilai mahasiswa Mempunyai hak menyampaikan pendapat. Tetapi, bila bersifat pribadi dapat mengunggah di akun medsos pribadi, bila menggunakan akun institusi maka mengikuti koridor akademis.  

“Yang saya dengar dari Pak Dekan, Begitu itu Eksis pendapat yang sifatnya pribadi, apalagi sangat sensitif. Maka sebaiknya Enggak menggunakan saluran Formal. Artinya Mitra-Mitra mahasiswa bebas mengungkapkan apa saja, tetapi nggak perlu melibatkan institusi sebagai media,” kata Prof Nasih, kepada Liputanindo.id, Selasa (29/10/2024).  

Cek Artikel:  Kenangan Ekonom soal Faisal Basri, Awallai Pemegang Prinsip yang Bagus, Sering Ikut Demo

Sebaiknya, Prof Nasih menjelaskan perpendapat atau kritikan tak boleh dicampurkan kepentingan pribadi yang berisiko dengan melibatkan institusi.

“Gunakan saluran yang Akurat, jangan Adonan adukkan kepentingan pendapat pribadi apalagi yang punya risiko, karena melibatkan institusi itu sangat berisiko dan tanggung jawab juga semuanya,” tegasnya.

Meski begitu, dia menegaskan hal ini bukan berati kampus membungkam mahasiswa. Hanya saja penyampaiannya disesuaikan antara pribadi atau institusi.

“Ini yang menurut saya harus ditemukan, artinya nggak Eksis upaya apapun Buat membungkam. Mau ngomong apa saja silahkan, tapi gunakanlah saluran-saluran yang semestinya dan Metode-Metode semestinya,” jelasnya.

Lebih lanjut Prof Nasih juga memastikan rektorat Enggak ikut memberi intervensi. Karena BEM menjadi otoritas dan kewenangan dekanat.

Cek Artikel:  Helikopter Anjlok di Bali, Diduga Baling-baling Terlilit Benang Layangan

“Kalau soal pembekuan itu urusan murni Eksis di dekanat, dan kebijakan murni dekanat, kita mendorong win win solution di antara Mitra-Mitra di BEM dan dekanat,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai