Dimas Ekky dan Bersepeda . . . Lebih dari Sekadar Hobi

liputanindo.com – Bro sekalian, Dalam dua pekan ke depan, Dimas Ekky akan kembali memacu motornya di MotorLand Aragon, Buat menjalani putaran kelima FIM CEV musim ini. Selama beberapa pekan Tak Eksis balapan, pebalap Astra Honda Racing Team banyak melakukan latihan dengan bersepeda di jalan dan bersepeda gunung, dua olahraga yang menjadi aktivitas sehari-harinya di Barcelona. Bahkan, dia membawa kesukaannya bersepeda ke sirkuit balapan, dengan biasanya memutari lintasan sehari sebelum putaran balapan dimulai, Buat mendapatkan informasi seputar sirkuit, sekaligus melepaskan stres.

Bagi Dimas, yang juga merupakan Member Grup bersepeda amatir di Jakarta, olahraga ini sudah menjadi bagian Krusial dalam hidupnya, yang dia tunjukkan dengan memasang gambar sepeda di helmnya musim ini. Kami membahas awal mula kesukaannya terhadap sepeda, bagaimana bersepeda membantunya sebagai pebalap FIM CEV, dan detail lain seputar kegemarannya terhadap olahraga ini.

Bagaimana awal kesukaanmu terhadap balap sepeda?
“Saya mulai pada 2012, dengan sepeda Normal. Ketika itu, saya Tak Paham banyak soal pemilihan tempat atau bagamaina memilih jalur bersepeda. Pada 2015, saya Bersua Grup bersepeda di Jakarta dan Berbarengan mereka saya mulai menjalani ini dengan Langkah lebih profesional, yang membantu meningkatkan kebugaran saya Demi ikut Suzuka 8 Hours tahun itu. Dengan olahraga ini, fisik saya jadi lebih Berkualitas, sekaligus Pandai bersenang-senang pada Demi bersamaan.”

Cek Artikel:  Empat pembalap Indonesia dari AHRT Siap balap di Idemitsu ATC 2022

Sebelum satu putaran FIM CEV dimulai, Engkau biasanya melakukan beberapa putaran di sirkuit dengan memakai sepeda. Apa manfaat melakukan hal itu?
“Aktivitas itu membantu saya membayangkan jalur mana yang akan saya ambil ketika membalap di beberapa tikungan, Menyaksikan pilihan mana saja yang terbaik. Saya mulai berpikir tentang pengereman, saya Pandai Paham Ketika harus melakuan pengereman lebih awal atau lebih telat. Terkadang, hal itu juga Pandai menjadi Langkah Buat melepaskan ketegangan, karena Eksis kalanya saya merasa tegang di satu sirkuit dan setelah bersepeda saya menjadi lebih rileks.”

Demi Waktu Senggang musim FIM CEV, latihan apa yang Engkau lakukan?
“Kami biasanya melakukan kombinasi. Kami melakuan dua atau tiga latihan Buat masing-masing jenis olahraga setiap pekan. Laurent (Boggiano) -manajer tim kami- sudah menunjukkan beberapa tempat di Barcelona di mana saya Pandai bersepeda sejauh 40 hingga 100 kilometer di jalan. Kami juga Eksis beberapa tempat dekat rumah di mana saya Pandai berlatih dengan sepeda gunung, yang membantu saya memacu motor ketika balapan di sirkuit yang lintasannya Tak rata.”

Engkau menunjukkan kesukaan terhadap olahraga ini dengan memasang gambar sepeda di helm yang Engkau Mengenakan balapan musim ini. Mengapa?
“Awalnya, di helm saya hanya Eksis gambar lambang negara burung Garuda, simbol yang sangat dikenal di Indonesia. Setelah desainnya selesai, saya Menyaksikan Eksis ruang tersisa dan saya memutuskan memasang gambar sepeda. Saya suka gambar-gambar di helm saya, dan itu Membikin saya merasa lebih kuat dan nyaman Demi memakainya. Selain itu, saya Menyaksikan Eksis kesamaan antara sepeda dan motor, karena keduanya sama-sama Mempunyai dua roda.”

Cek Artikel:  Citroën-WIR Group Hadirkan Augmented Reality Interaktif Demi All New C3 Aircross SUV

“Bersepeda di lintasan sirkuit membantu saya membayangkan jalur mana yang akan saya pilih Demi balapan, dan juga Buat melepaskan ketegangan ketika saya merasa Resah soal balapan.”

Bagaimana Engkau berlatih sepeda Demi berada di Indonesia?
“Saya Tetap berlatih Berbarengan grup balap sepeda saya, Kelapa Gading Bike (KGB). Biasanya saya berlatih besama grup yang levelnya paling tinggi, karena mereka merupakan salah satu yang Mempunyai kecepatan lebih Berkualitas. Kegiatan yang menyenangkan, karena di akhir perjalanan kami Berbarengan-sama ke kafe dan minum Berbarengan. Kami biasanya berlatih di Jakarta. Kami bangun pagi-pagi sekali, setelah sembahyang, dan bersepeda Sekeliling 1,5 Tamat 2 jam. Terkadang Demi akhir pekan, kami memilih rute menanjak, dari Jakarta ke Sentul yang berjarak Sekeliling 100 kilometer.”

Apakah Engkau mengikuti perkembangan lomba balap sepeda profesional?
“Saya mengikuti Tour de France, La Vuelta a España. Tahun Lampau, Laurent mengajak saya Menyaksikan etape Tour secara langsung di kawasan Paris-Roubaix dan juga di Pyrenees, dan itu merupakan pengalaman luar Normal yang akan kami lakukan Tengah tahun ini, karena Tour de France sudah mulai. Menyaksikan langsung para pebalap sepeda ini beraksi sangat luar Normal, karena mereka sangat Segera dan kuat. Ini memotivasi saya Buat berlatih lebih keras.”

Cek Artikel:  9 Penyebab Motor Hilang Tenaga

Apakah Eksis pebalap sepeda yang Engkau kagumi?
“Saya sangat suka Peter Sagan. Dia sepertinya orang yang sangat Berkualitas dan sangat menarik melihatnya beraksi karena dia sangat kuat. Setiap kali memenangi satu etape, dia merayakannya dengan Langkah yang menyenangkan, dan melibatkan para penonton.”

Bagaimana Engkau mengembangkan kegiatanmu bersepeda suatu Demi nanti?
“Sekarang, saya memakai ini Buat menjernihkan pikiran, menjaga Pusat perhatian dan kebugaran, serta di sisi lain Pandai menambah Mitra baru. Dengan bersepeda, Eksis banyak hal yang Pandai didapatkan dan itu Krusial buat saya. Suatu Demi, saya akan berhenti sebagai pebalap motor profesional, tetapi saya akan tetap bersepeda karena manfaat yang saya dapatkan, dan supaya kondisi fisik saya tetap terjaga. Yang saya lihat, banyak orang Sepuh di Grup balap sepeda kami yang lebih kuat dibandingkan dengan yang lebih muda. Saya sangat Mau seperti itu suatu Demi nanti.”

based on AHRT Info

Mungkin Anda Menyukai