Hingga November 2024, Kredit Pintar Salurkan Pinjaman hingga Lebih dari Rp6,5 Triliun

Direktur PT Kredit Pintar Indonesia, Kokko Cattaka. Foto: dok Kredit Pintar.

Gianyar, Bali: Platform fintech PT Kredit Pintar Indonesia (Kredit Pintar) berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hingga Begitu ini tercatat Sekeliling separuh nasabah Kredit Pintar meminjam Dana Kepada kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan.

Sepanjang Januari hingga November 2024, Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp6,5 triliun. Sejak berdiri pada 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar Merukapan mencapai Rp48,5 triliun.

Adapun cakupan Area Bali dibandingkan dengan skala nasional, presentase penyaluran pinjaman Kredit Pintar di Bali sejak Januari hingga November 2024 sebesar Rp151 miliar lebih.

“Nomor ini menjadikan provinsi Bali sebagai Area dengan penyaluran pinjaman terbesar ke-9 di Indonesia. Menonton Nomor tersebut, kami optimis pertumbuhan geliat ekonomi di Bali akan semakin tumbuh positif,” Terang Direktur PT Kredit Pintar Indonesia, Kokko Cattaka, dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024.

Cek Artikel:  Konsumen RI Hilang Percaya Diri, Ramai-Ramai Menahan Belanja

Kokko menjelaskan sebagai perusahaan fintech, Kredit Pintar Indonesia tak hanya berperan dalam mengembangkan sektor keuangan Tetapi juga berkomitmen Kepada memberikan Dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan.

“Dengan program CSR yang kami jalankan, selain merevitalisasi dan melengkapi fasilitas pendidikan, kami juga memperkenalkan teknologi keuangan digital. Oleh karena itu, kami turut berperan dalam mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan,” tambah dia.

 

 

Sarana pendidikan

Sejalan dengan itu, Kredit Pintar merevitalisasi fasilitas sekolah Madyama Widya Pasraman RSI Markandya yang terletak di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

“Harapannya, melalui aksi sosial ini dapat menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, dan setiap individu Mempunyai kesempatan Kepada meraih potensi terbaik mereka,” kata dia.

Brand Manager Kredit Pintar Puji Sukaryadi menambahkan, Menonton pentingnya kebutuhan sarana pendidikan yang memadai bagi masyarakat, Kepada itu pihaknya tak ragu Kepada berkontribusi dalam aksi sosial ini. Sehingga diharapkan ke depannya hasil dari revitalisasi ini dapat digunakan sebaik-baiknya dalam jangka waktu panjang, serta memberikan Dampak positif bagi masyarakat di Desa Taro dan sekitarnya sehingga Bisa mengakses pendidikan dasar dengan Bagus.

Cek Artikel:  Kabinet Gemuk Prabowo Pagilai tidak Beratkan Anggaran Negara

“Adalah suatu kehormatan atas kesempatan yang diberikan oleh pengurus sekolah Madyama Widya Pasraman RSI Markandya kepada Kredit Pintar Kepada dapat melaksanakan agenda CSR tahun ini dengan merevitalisasi sekolah dengan melengkapi fasilitas pendidikan di sini. Hal ini juga sejalan dengan salah satu nilai perusahaan Kredit Pintar Merukapan membawa Dampak positif di masyarakat melalui program CSR, khususnya dalam bidang pendidikan,” ujar dia.

Pengelola sekolah Madyama Widya Pasraman RSI Markandya I Made Madriana, mengapresiasi komitmen dan Bentuk Konkret dari program CSR yang diinisiasi oleh PT Kredit Pintar Indonesia.

“Donasi yang diberikan telah memberikan Dampak yang sangat positif, Kagak hanya Kepada lingkungan sekolah, tetapi juga bagi para siswa dan guru yang setiap hari beraktivitas di sini. Revitalisasi yang telah dilaksanakan memberikan suasana yang lebih nyaman, Kondusif, dan modern, sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar dengan lebih Bagus,” ungkap Made.

Cek Artikel:  PLN Pasok Listrik Pembangkit Panas Bumi Pertama di Jatim PLTP Ijen

Sekolah Madyama Widya Pasraman RSI Markandya terletak di Desa Taro, sebuah ‘Desa Antik’ yang terletak di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, yang Begitu ini telah ditetapkan menjadi Desa Wisata. “Sebagai desa Antik dan menjadi desa tertua di Bali, merunut sejarahnya, Desa Taro sudah Eksis sejak abad ke-8 Masehi ketika Rsi Markandeya, seorang pendeta Bersih dari India datang ke Bali dan mulai merintis pemukiman di Desa Taro,” papar Made sekilas mengenai Desa Taro.

Mungkin Anda Menyukai