CUACA ekstrem kembali berpotensi di 28 daerah di Jawa Tengah (Jateng), Rabu (11/12). Bencana hidrometeorologi yang Tetap harus diwaspadai, mencakup tanah longsor, banjir bandang dan angin ribut telah melanda sejumlah daerah menimbulkan kekhawatiran Anggota.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyebutkan bahwa cuaca berawan akan terjadi sepanjang pagi ini di Daerah Jateng. Tetapi, memasuki siang hujan ringan akan turun dan semakin lebat seiring hari. Hujan diperkirakan mengguyur seluruh daerah dalam kurun waktu bervariasi.
“Bencana sudah melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah, hari ini harap kembali mewaspadai potensi cuaca ekstrem di 28 daerah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Jawa Tengah bagian barat dan Sekeliling Gunung Muria,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N.
Berdasarkan pengamatan cuaca Rabu (11/12) pukul 05.30 WIB, lanjut Arif N, cuaca ekstrem kembali berpotensi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, dan Karanganyar.
Selain itu potensi cuaca ekstrem, menurut Arif, juga terjadi di Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Tegal, Bumiayu, Majenang, Salatiga dan Ambarawa. “Sedangkan hujan ringan-sedang turun di Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kendal, Batang, Pekalongan, Semarang dan Surakarta,” tambahnya.
Angin bertiup dari barat laut ke timur dan timur laut ke selatan berkecepatan 3-30 kilometer per jam, ungkap Arif, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara 55-95 persen, demikian juga ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-2 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter.
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, Wahyu Sri Mulyani, secara terpisah mengatakan gelombang tinggi Tetap terjadi di perairan utara dan selatan. Sebabnya, pelayaran terutama penyeberangan antar pulau, nelayan, dan kapal tongkang, Tetap berbahaya. Air laut pasang juga Tetap melanda di pesisir Pantura.
Air laut pasang (rob) pada pukul 02.00-05.00 WIB, ujar Wahyu Sri Mulyani, dengan ketinggian Sekeliling satu meter dapat mengakibatkan banjir rob di pesisir sejumlah daerah di Pantura, sehingga mengakibatkan terganggunya transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat, dan petani garam.
Pada Selasa (10/12), bencana pohon tumbang dilaporkan terjadi di Kendal, Batang, Pekalongan, dan Pemalang. Sementara tanggul jebol menyebabkan banjir bandang terjadi di Banyubiru, Kabupaten Semarang. (M-1)