Indonesia pamerkan artefak yang dikembalikan AS pada Oktober

Yogyakarta (ANTARA) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Badan Layanan Biasa Museum dan Cagar Budaya memastikan artefak bersejarah dan mahal yang dikembalikan AS, pada April Lewat, mendapat kesempatan dipamerkan dalam pameran repatriasi di Museum Nasional, Oktober mendatang.

“Jadi Oktober akan Eksis pameran repatriasi besar, semuanya, termasuk yang sekarang sedang jalan pengembaliannya. Kalau isunya, Kolega-Kolega sudah paham ya. Jadi di Amerika (Perkumpulan)-lah itu tadinya,” kata Pelaksana tugas Kepala BLU MCB (Indonesian Heritage Agency/IHA) Ahmad Mahendra di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Kamis.

Menurut Mahendra, artefak dari Era kerajaan nusantara yang diselundupkan ke AS oleh penjahat itu akan sangat berharga bagi peradaban di Indonesia.

Cek Artikel:  Sunsetfalls Gardens Resort Perkenalkan Sunsetfalls Villa

Pameran repatriasi benda cagar budaya akan dilaksanakan kembali oleh BLU MCB (Indonesian Heritage Agency/IHA) setelah sebelumnya pernah digelar serupa dengan tema “Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantaraā€¯, akhir 2023.

Sejumlah benda bersejarah ditargetkan Buat dapat menambah koleksi pameran itu, di antaranya yang dipastikan kembali atau sudah kembali dari Belanda sebanyak 472 koleksi.

Menurut Mahendra, Berita terakhir dari tim repatriasi menyebutkan Eksis empat Tengah arca yang sedang dimintakan Indonesia kepada Belanda, karena nilai sejarahnya sangat luar Normal.

“Eksis empat Tengah arca yang sedang dimintakan, tapi tetap Sasaran-Sasaran semula seperti Java Man, itu juga harus Dapat kembali (ke tanah air). Karena mereka (Belanda) Tetap tarik-ulur, kami Tetap usaha Lalu,” kata Mahendra.

Cek Artikel:  8 Wisata Farm House Lembang Bandung Beserta Biayanya

Selain itu, Eksis juga tongkat Pangeran Diponegoro. Mahendra mengatakan pameran nanti merupakan Figur keseriusan Indonesian Heritage Agency dalam mempersiapkan pengelolaan benda-benda bersejarah hasil repatriasi.

Mungkin Anda Menyukai