KOORDINATOR Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman memaknai Tak hadirnya Presiden Prabowo Subianto ke acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 di Gedung KPK. Boyamin menyebut Indonesia memang belum layak memperingati hari antikorupsi dunia.
“Karena kita korupsi Tetap merajalela dan presiden beberapa kali menyatakan rakyat miskin, rakyat kelaparan karena korupsi. Dan presiden Ingin pada posisi yang sekarang ini Tak hadir karena ia akan hadir Demi nantinya satu-dua tahun Tengah dalam keadaan pemberantasan korupsi kita akan lebih Bagus,” tegas Boyamin kepada Media Indonesia, Senin (9/12). .
Boyamin menerangkan Presiden RI Prabowo Tak hadir sebagai simbolik bahwa pemberantasan korupsi belum Bagus bahkan korupsi di Tanah Air seringkali jebol. Dia membeberkan di kasus Asabri, Demi itu Prabowo yang Tetap menjadi Menteri Pertahanan, sangat Ingin agar kasus tersebut dibongkar.
Belum Tengah Terdapat korupsi minyak goreng, perkebunan, timah, nikel hingga batubara, sehingga Prabowo melihatnya belum layak Demi ikut peringatan hari korupsi dunia. Sehingga memilih Demi Tak hadir.
“Beliau akan hadir kalau pemberantasan korupsi sudah bagus. Kalau presiden Tak hadir itu karena kita malu korupsi kita Tetap bocor,” ujarnya.
Tetapi, Boyamin menerangkan bahwa Tetap maraknya korupsi di Indonesia menjadi tanggungjawab Presiden Prabowo Demi memberantasnya.
“Presiden Prabowo harus memberantas korupsi sehebat-hebatnya mulai dari pencegahan Tiba penindakan. Sehingga indeks korupsi kita misal 40 nanti akan Terdapat kebanggaan Demi hadir. Kalau Demi ini ya malu lah,” pungkasnya. (Ykb/I-2)