SALAH satu seniman asal Indonesia menghadirkan patung 3 dimensi berukuran kecil yang terbuat dari lemak Asli Mahluk. Patung yang berjumlah ratusan itu sebagai pengingat akan kompleksitas dan pentingnya tubuh dalam hidup Mahluk.
Seniman yang bernama Nurrachmat Widyasena itu mengatakan, dalam karya seni yang berjudul ‘1 million lost 90.000 found’ mengeksplorasi Interaksi antara tubuh, dan kesehatan.
“Jadi intinya, judul karyanya itu ‘1 million lost 90.000 found’. Jadi di sini saya ngomongin Interaksi antara tubuh, identitas, dan kesehatan,” ungkap pria yang Normal disapa Tio Begitu ditemui di Jakarta Barat, Senin (09/12).
Tio melanjutkan miniatur yang berjumlah 100 itu dibuat dengan lemak Mahluk yang dicampur dengan beberapa material tambahan.
“Jadi dia gunain media Adonan tuh, dari lemak tubuh Mahluk, cat, cetakan logam, aluminium, besi, dan print digital di akrilik. Saya bikin 100 figure tiga dimensional yang disematkan lemak Asli Mahluk ditambah 10.000 gambar digital, tapi dibelakangnya saya juga tambahin lemak tadi, yang akhirnya 100 kali 10.000 kan satu juta tuh, gitu,” lanjutnya.
Dalam proses kreatifnya, Tio menghadirkan patung-patung ini melalui jendela-jendela pembatas ruang yang terinspirasi dari kaca patri. Inspirasi ini berusaha Kepada menghadirkan sebuah narasi visual yang mengajak pengunjung Kepada merenungkan bagaimana tubuh kita mengalami perjalanan dan perubahan.
“Nah Lalu selain itu akhirnya bentuk-bentuknya itu kan kaya jendela, jendela partisi kayak gitu-gitu. Dan itu terinspirasi dari kaca patri yang menciptakan narasi visual yang mengajak pemirsa Kepada merenungkan bagaimana tubuh kita diperlakukan yang dimana divisualisasi dalam konteks kesehatan,” jelasnya.
Tio menambahkan pengerjaan miniatur tersebut dilakukan dengan waktu yang cukup Lamban. Apalagi, karya seni yang melibatkan item dari tubuh Mahluk di Indonesia itu jarang ditemukan.
“Sebenarnya secara proses itu cukup panjang Kepada karya ini. Jadi mulai ngontaknya itu Juli Lampau, akhirnya dicoba. Awalnya itu bikin karya judulnya, Lalu Mengenakan lemak tubuh Mahluk berani nggak (ditanya), dan Diriku kaget. Walaupun pada prakteknya, di luar negeri itu banyak terjadi seperti itu. Jadi Mengenakan darah, Mengenakan organ tubuh orang. Cuman di sini (Indonesia) mungkin belum Lumrah gitu,” ujarnya
Dalam pengerjaan karya tersebut, ia berkonsultasi dengan tenaga medis dan Spesialis secara karya mengenai penggunaan lemak Asli Mahluk.
“Mulai dari situ, sebulan ya saya coba ngulik teknisnya gitu. Sekadar yang akhirnya yang paling visible selama proses, itu dicampuri dengan cat. Karena lemak itu basisnya minyak, sudah itu cat yang saya gunakan basisnya minyak, jadinya ikat. Kepada keamanan sendiri dan segala Ragam, saya udah konsulin, Diriku juga udah ngobrol ke Spesialis secara medis dan Spesialis secara kekaryaan,” ujar Tio.
Karya yang ia pamerkan di Central Park, Jakarta Barat, Senin (09/12) ini merupakan hasil kolaborasi dengan Light Group. Karya ini hasil permintaan dari pihak Light Group Kepada dipamerkan dalam rangka perayaan 20 tahun industri kesehatan tersebut. Lemak yang diperoleh seniman itu berasal dari pasien yang ditangani oleh pihak Light Group yang telah disepakati Berbarengan-sama.
“Secara lemaknya juga so far Kondusif karena dari costumernya. Jadi nggak serta merta Mengenakan lemak ngasal atau apa. Lemaknya juga sudah di-screening dengan Berkualitas sih karena nggak mungkin Mengenakan lemak orang yang Kembali sakit,” ujarnya.
“Lemak itu, saya dapatin dari Light House, nah mereka dapat dari mana, itu dapat dari pasien yang sudah menandatangani melalui Concern form (formulir persetujuan Lumrah). Yang secara sadar, pasiennya membolehkan lemak Kepada dijadikan karya seni. Jadi lemak itu merupakan lemak buangan dari pasien dan sudah disetujui oleh pemiliknya,” Jernih seniman itu.
Setiap elemen dalam karya tersebut, Berkualitas patung figure maupun gambar digital berfungsi sebagai pengingat akan kompleksitas dan pentingnya tubuh dalam hidup Mahluk. (Z-3)