JUMLAH pengungsi terdampak bencana hidrometeorologi basah yang terjadi masif di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (4/12), Maju bertambah. Para pengungsi merupakan Penduduk yang berasal dari 11 kecamatan.
Berdasarkan data sementara BPBD setempat hasil pendataan terbaru, jumlah Penduduk yang terdampak sebanyak 3.268 jiwa dan Penduduk mengungsi sebanyak 1.641 jiwa. Mereka merupakan Penduduk yang tersebar di Kecamatan Agrabinta, Cijati, Pagelaran, Kadupandak, Leles, Sukanagara, Tanggeung, Cibinong, Pasirkuda, Takokak, dan Sindangbarang.
“Hingga Minggu (8/12) pukul 19.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai 1.641 jiwa. Kemungkinan Tetap Maju bertambah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya di sela kegiatan rapat koordinasi percepatan penanganan bencana di Bale Prayoga Komplek Pendopo Cianjur, Senin (9/12).
Secara keseluruhan, kata Asep, bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Cianjur terjadi di 18 kecamatan. Wilayahnya terdiri dari Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, Cilaku, Cikalongkulon, dan Cikadu.
“Jadi, dari 18 kecamatan ini Enggak semuanya Terdapat pengungsi. Titik pengungsian Terdapat di 11 kecamatan. Sedangkan yang tujuh kecamatan lainnya terdampak kerusakan infrastruktur,” ujarnya.
Dari perkembangan pendataan di lapangan, sebut Asep, berbagai kejadian bencana mengakibatkan sebanyak 625 rumah rusak, 280 rumah terancam, dan 544 rumah terendam. Buat yang rumah terendam, kata dia, Demi ini airnya sudah berangsur surut, sehingga mayoritas Penduduk sudah kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing.
“Sedangkan Buat yang rusak sebanyak 625 rumah, belum Dapat dikriteriakan tingkat kerusakannya. Seluruh Tetap dalam pendataan,” Terang Asep. (BB/J-3)