KEMENTERIAN Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa hingga Demi ini rasio elektrifikasi di Indonesia Tetap sangat kurang.
“Jadi Tetap Terdapat Sekeliling 500 ribu jiwa yang belum terpenuhi akses listriknya. Ini di daerah-daerah kecil-kecil Terdapat sebanyak 156 ribuan rumah tangga yang belum Terdapat, dan secara jumlah itu 500 ribu orang secara jumlah penduduk (belum terlistriki),” kata Direktur Jenderal Daya Baru Terbarukan dan Konservasi Daya Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi di Jakarta, Senin (9/12).
Hal tersebut, sambung Eniya, menjadi tugas Kementerian ESDM Buat membantu mengakselerasi agar rasio elektirfikasi di Indonesia Dapat membaik, salah satunya dengan menggandeng pihak Dunia.
“Tetapi memang kondisi alam kita luar Normal tantangannya. Sehingga dengan Dunia, saya selalu gaungkan ini ayo kita Berbarengan kalau dengan Dunia itu lebih lebih dekat ya kalau isu accessibility ini perlu ditingkatkan. Acceptibility-nya itu dengan kegiatan Berbarengan di Mitra-Mitra Dunia lebih masuk gitu. Jadi kerja sama-kerja sama yang kita lakukan itu sudah banyak Buat melistriki atau memberi akses listrik kepada yang belum terlistriki,” ungkap Eniya.
Sebelumnya, Personil Komisi XII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nevi Zuairina menyoroti usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun yang diajukan oleh PLN. Ia meminta kejelasan mengenai Sasaran rasio elektrifikasi hingga 2025, terutama mengingat Tetap Terdapat Sekeliling 0,22% penduduk yang belum mendapatkan akses listrik yang mayoritas berada di Area terpencil.
“PLN diharapkan Bisa mempercepat realisasi program listrik desa Buat mewujudkan rasio elektrifikasi 100% sesuai Sasaran pemerintah,” tandasnya.