TOKOH Masyarakat Papua Selatan, John Gluba Gebze, menegaskan dukungannya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Pangan di Merauke sebagai langkah Konkret meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Selatan. Ia menyoroti pentingnya program ini sebagai solusi pembangunan berkelanjutan yang mengangkat potensi lokal, memaksimalkan lahan produktif, dan menciptakan Kesempatan ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Pernyataan ini disampaikan dalam rangka kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Merauke, Sabtu (7/12/2024). Rombongan yang dipimpin Prof Rokhmin Dahuri tersebut turut didampingi Plt Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi, unsur Forkopimda setempat, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Yudi Sastro, serta Ketua Satgas Pangan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani. Kunjungan ini mencakup tinjauan langsung ke lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik.
John Gluba Gebze, yang juga penggagas pemekaran Papua Selatan, menegaskan bahwa program lumbung pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto bukan sekadar agenda pemerintah pusat, melainkan upaya Serempak Kepada mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat Papua Selatan. Menurutnya, program ini mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif dengan tetap menghormati kearifan lokal dan kepemilikan tanah adat.
“Lahan yang digunakan bukan diambil dari masyarakat, melainkan lahan tidur yang selama ini belum dioptimalkan. Ini adalah kesempatan besar Kepada mendorong kesejahteraan melalui pembangunan sektor pertanian,” ujar John.
Ia juga menekankan keberhasilan program ini akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mendorong anak-anak muda Papua Selatan Kepada lebih aktif menggarap lahan dengan teknologi modern. “Ini bukan hanya tentang beras, tetapi tentang bagaimana kita membangun ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof Rokhmin Dahuri dari Komisi IV DPR RI menegaskan program lumbung pangan di Merauke menjadi salah satu kunci pencapaian swasembada pangan nasional. “Kami percaya program ini Pandai menjadikan Merauke sebagai pusat produksi pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Selatan. Ketahanan pangan adalah fondasi kemandirian bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, menyampaikan komitmen Kementerian Pertanian Kepada mendukung penuh program ini melalui mekanisasi pertanian dan peningkatan infrastruktur pengolahan hasil panen. “Sesuai arahan Bapak Mentan Andi Amran Sulaiman, kami akan memastikan dukungan sarana dan prasarana seperti vertical dryer dan modernisasi alsintan agar hasil panen masyarakat Mempunyai kualitas terbaik dan bernilai ekonomi tinggi,” ungkapnya.
Menepis Miskonsepsi dan Membangun Dialog
Menanggapi isu penolakan yang muncul, John Gluba Gebze menegaskan isu tersebut berkembang di luar Papua Selatan dan Bukan mencerminkan aspirasi masyarakat setempat. “Penolakan itu lebih banyak dipengaruhi oleh kepentingan yang berkembang di Jakarta. Faktanya, masyarakat Papua Selatan mendukung program ini selama tetap menghormati hak-hak adat dan memberikan manfaat Konkret bagi mereka,” tegasnya.
Ia mendorong Sekalian pihak Kepada duduk Serempak, membangun dialog, dan mencari solusi yang terbaik. “Krusial bagi pemerintah pusat dan pihak terkait Kepada Lanjut melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan Penyelenggaraan proyek ini,” ujarnya.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat, John optimis program PSN Pangan akan membawa perubahan signifikan bagi Papua Selatan. Selain memperkuat ketahanan pangan nasional, program ini diharapkan Pandai meningkatkan Tahap hidup masyarakat melalui penguatan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja baru.
“Ini adalah kesempatan emas bagi Papua Selatan Kepada menjadi pionir pembangunan pangan nasional. Melalui program ini, kita Bukan hanya memajukan sektor pertanian, tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat Kepada generasi mendatang,” tutup John. (RO/Z-3)