SEKRETARIS Majelis Pertimbangan Distrik Persatuan Ummat Islam (MPW PUI) Jawa Barat, Fakhruddin Rusyibani mengusulkan Gus Farkhan Evendi Demi mengisi jabatan yang ditinggalkan Gus Miftah.
Fakhruddin menyebut Apabila kapasitas dan pengalaman Gus Farkhan sangat Ahli di bidang kerukunan umat beragama.
“Saya mengenal beliau sudah cukup lelet, dari 2010. Dia orang yang sangat humble, guyub, santun, gaya bicaranya lembut tapi substansial, faham tentang esensi beragama, Bisa bergaul dengan Segala kalangan dan strata sosial. Betul-Betul sosok yang paradoks dengan Gus Miftah yang cendrung Arogan dan arogan,” papar Fakhruddin, Minggu (8/12).
Fakhruddin meyakini Apabila Gus Farkhan mendapat amanah sebagai Utusan Tertentu Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Niscaya akan sangat banyak membantu Presiden Prabowo dalam melaksanakan tugasnya membawa Indonesia Maju dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Gus Farkhan dikenal sebagai pendiri Majelis Ro’iyah Indonesia. Majelis itu menjadi wadah bagi para pemuka Religi berkumpul Demi kebaikan Indonesia.
“Insya Allah Indonesia akan menjadi negara maju dengan terlebih dahulu mewujudkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu pilarnya. Apabila umat beragama rukun, suasana damai dan Serasi, rakyat kompak dalam hal yang produktif. Maka, Presiden Prabowo Bisa Pusat perhatian merealisasikan janji-janjinya,” tutur Fakhruddin.
Sebelumnya, Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman telah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Tertentu Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pengunduran diri itu diajukannya usai warganet melancarkan tuntutan agar Gus MIftah mundur melalui sebuah petisi online. Petisi itu telah ditandatangani 200 ribuan warganet hanya dalam waktu 2 hari.
Tuntutan itu menyusul sikap arogan Gus Miftah yang menghina seorang penjual es teh Ketika mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah, pada akhir November Lampau. Sebelum mundur, Miftah mengakui kesalahannya dan meminta Ampun kepada publik maupun kepada penjual es teh bernama Sohanji itu.
Miftah pun mengakui meminta Ampun usai ditegur langsung Presiden Prabowo melalui Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy. (AN/J-3)