
RATUSAN jiwa korban terdampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada Rabu (4/12), hingga Demi ini Tetap mengungsi. Mereka merupakan Anggota yang tersebar di berbagai kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengatakan tindakan pascabencana yang diprioritaskan adalah melakukan penanganan serta pendataan. Salah satu yang jadi prioritas ialah pendataan jumlah pengungsi.
“Hasil pendataan sementara di lapangan, Eksis Sekeliling 777 jiwa yang sekarang mengungsi akibat bencana,” kata Asep, Minggu (8/12).
Ratusan pengungsi berasal dari sembilan kecamatan. Terdiri dari Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, dan Sindangbarang.
Di Kabupaten Cianjur, Distrik yang terdampak bencana tanah longsor, pergerakan tanah, serta banjir Lalu meluas. Hingga Demi ini jumlahnya bertambah menjadi 18 kecamatan.
Distrik berada di Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, Cilaku, Cikalongkulon, dan Cikadu. Akibat bencana, terdapat 2.760 jiwa Anggota yang terdampak.
“Berdasarkan laporan terakhir, sebanyak 439 rumah Anggota mengalami rusak akibat bencana, 357 rumah dalam kondisi terancam, dan 484 rumah terendam,” Terang dia.
Anggota yang semula mengungsi karena terendam banjir Demi ini sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing. Banjir sudah berangsur surut. Seperti di Kecamatan Sindangbarang, Leles, dan Agrabinta.
Sedangkan bagi Anggota yang rumahnya rusak akibat pergerakan tanah mayoritas Tetap mengungsi. Asep menuturkan, tempat pengungsian sementara bagi Anggota berada di rumah kerabat atau tetangga.
“Menyantap kondisi cuaca Demi ini, kami menyarankan agar pengungsi tak tinggal di tenda-tenda. Khawatirnya tenda roboh karena hujan disertai angin kencang Tetap terjadi,” tegasnya.
Bencana di Kabupaten Cianjur juga merenggut tiga orang korban jiwa dan satu orang luka-luka. Dua orang yang meninggal dunia merupakan korban tertimbun tanah longsor dan satu orang terbawa arus deras.
Infrastruktur Rusak
Selain rumah Anggota, bencana hidrometeorologi pada Rabu (4/12), juga merusak berbagai infrastruktur penunjang aktivitas masyarakat. Antara lain, jalan yang rusak berada di 83 titik, irigasi di 4 titik, dan jembatan di 9 titik.
Asep mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR Kabupaten Cianjur Kepada penanganannya. Sementara itu, penanganan dilakukan secara kedaruratan.
“Kepada penanganan infrastruktur kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR. Penanganannya diutamakan Kepada akses jalan yang belum Pandai dilalui. Sementara akan diperbaiki secara darurat. Terpenting Demi ini Pandai dilalui terlebih dulu,” imbuhnya.
Laporan sementara di lapangan, kondisi infrastruktur jalan yang Tetap belum Pandai dilalui di antaranya di Kecamatan Kadupandak. Tetapi informasi di lapangan, kata Asep, jalan itu bukan akses Istimewa.
“Tapi kami Tetap menunggu informasi lebih lanjut Kepada memastikannya. Kalau Kepada akses jalan Istimewa, itu sudah mulai Pandai dilalui,” pungkasnya. (BB/J-3)

